KISAH AIZA DAN JOSUA
Pertemuan
yang Tidak Disengaja
Hai…Hai…Hai..Guys… Masih dengan Kisah
mimpi ku lagi yak…aku ada kisah lagi ni, karna tiap hari mimpi dan selalu kay
sebuah drama dimimpi ku, hmmm pasti membentuk sebuah cerita atau kisah yang
seru banget guys, Sedih, senang, marah dan sebagainya, baik jahat semua ada
disini. Penasaran dengan kisahnya kayak gimana? Baca terus yak…!”
*****
Josua adalah laki-laki
Tampan yang selalu hidup dalam kemewahan, namun dia tidak pernah menyombongkan
kekayaannya dan dia anak yang baik hati. Sehingga wajar saja banyak cewek yang
kagum dengan dia. Josua sejak kecil tinggal
dengan para pelayannya, Dia sendiri dirumah. Orang tuanya pergi keluar
negeri untuk berbisnis. Josua selalu
pergi dengan Hasan dan Husein, mereka berdua adalah saudara kembar, Josua
bersahabat dengan mereka sejak kelas 1 SMA. Mereka selalu berbagi.
Suatu ketika Josua bertemu dengan
seorang Gadis belia yang selalu periang. Gadis itu bernama Aiza. Awal pertamuan
mereka secara tidak sengaja bertabrakan
disebuah Swalayan. Saat itu Aiza akan keluar dan Josua akan masuk ke Swalayan. “Dasar Cowok aneh, kurang ajar gak tau sopan
santun, udah nabrak gak mau minta maaf”
Seketika itu Josua langsung berhenti dan
membalikan badannya, dia langsung berjalan kembali menuju Aiza yang saat itu
sedang marah. Josua yang tidak terima kata-kata itu.
“Eh…aku kasih tau ya siapa yang
kurang ajar, aku apa kamu? Bukanya kamu yang nabrak aku duluan. Harusnya kamu
yang minta maaf sama aku”.
Kemudian setelah pertengkaran
yang tak sengaja itu Josua pergi ke sebuah café yang ada di Swalayan itu
menemui Hasan dan Husein yang sudah lama menunggu.
“Kemana saja kamu Jo? Ditunggu dari
tadi baru nongol, aku kira kamu nggak dateng”
“Soryy,soryy, tadi waktu aku kemari
aku bertemu dengan cewe’ Gila dan jutek banget.” Elak Josua meredam
kemarahan dan kedongkolan hati Hasan dan Husein.
*****
Ketika liburan usai dan hari masuk kesekolah
pun tiba. Josua tidak mengira dia akan ketemu lagi dengan cewe’ yang waktu itu
menabraknya. Aiza ternyata anak baru
disekolah Josua. Dan hebatnya Aiza satu kelas dengan Josua.
Pak Johan wali kelas XII-IPA menempatkan
Aiza duduk satu bangku disebelah Josua, seketika itu Josua berdiri.
“Tapi pak… kenapa harus disebelah
saya? kan masih banyak bangku yang masih kosong!” jelas Josua pada pak Johan.
“Tidak Josua, lebih baik dia duduk
disebelah kamu karena dia sudah banyak ketinggalan pelajaran!” kata pak
Johan. Aiza pun berjalan menuju
bangkunya. Josua terpaksa duduk disebelah cewe’ yang masih membuatnya marah. Selama pelajaran
berlangsung mereka berdua saling diam, membisu, dan tanpa memandang satu sama
lainnya. Saat Josua akan mengumpulkan tugas dari pak Johan, tak sengaja Josua
menjatuhkan tas Aiza.
“Kamu tu bener-bener gak punya mata
yach..? sengaja ya, gak tau disitu ada tas aku?”bentak Aiza.
“Tas butut aja kebanyakan lagak!” ejek
Josua.
“Dasar sombong….” Kata Aiza.
Josua pun langsung
pergi meninggalkan Aiza tanpa mengambil tasnya.
Bel sekolah pun bunyi.
“Akhirnya bunyi juga!!”kata Aiza
“Dasar pemalas!” sahut Josua secepat
kilat
“Apa sich maksud lo ? dasar cowok
paling nyebelin!”
Josua pun terbawa emosi,
tapi sebelum Josua sempat membalas kata-kata Aiza, Hasan dan Husein
datang,menyapa Aiza.
“Hai Aiza!!”
“Hai double H !!”
Josua tercengang
melihat Hasan dan Husein menyapa Aiza
“Emang kalian sudah pada kenal sama
cewe’ jutek ini?”
“Ya…iyalah!” jawab mereka serentak
“Dia ini sepupu kami dari Eropa !”
“Dari Eropa! Lo yakin…!, tapi kenapa
dia begitu lancar ngomong Indonesia?”
Tanya Josua.
“Ya iyalah…, lancer bahasa Indonesia,
dia kan di Eropa Cuma numpang lahir!”Mereka pun tertawa terbahak- bahak. Aiza pun langsung marah.
“Numpang lahir gimana maksud lo? dengerin
ya,aku memang lahir di Eropa tapi aku besar di Bali!”
Josua, Hasan dan
Husein pun tertawa terbahak-bahak dengerin penjelasan Aiza.
“Dasar BOTOL, sama aja kamu Cuma
numpang lahir di Eropa.” Kata Josua.
Aiza langsung pergi begitu saja lalu
Hasan dan Husein mengejarnya.
“Aiza… Aiza… kok jadi marah Sii…?”
“Aku nggak marah, Cuma sebel”
“Jangan gitu donk
Aiza…!” rayu Husein
“Hhh…”
Sepanjang perjalanan menuju kantin, Aiza
menjadi perhatian para cowok. Dikantin dia duduk sendiri sambil makan makanan
yang telah dipesannya. Tiba-tiba Alex anak yang paling dikagumi para
cewe’-cewe’ sekolah itu datang menghampiri Aiza.
“ Hai…apa boleh aku duduk disini?”
“ Ya, silakan.” Jawab Aiza tanpa melihat
siapa yang datang
“ kamu anak baru, yach..?”
Aiza menjawab hanya dengan
anggukan.
“ Nama kamu
siapa?”
“ Aiza.”
“ Aku Alex”
“ Nggak nanya”, jawabnya singkat.
Aiza pun pergi begitu
saja. Teman-teman Alex yang menghampiri, salah satunya, Dika.
“Uhh…Pangeran kita dicuekin sama
cewe” sindir Dika padanya.
“Diam lo Dik! Liat aja ntar! Dia
bakal bertekuk lutut mengejar-ngejar gue” ancam Alex.
“Oww…Bahaya tu…aku denger dia kan
sepupu nya sikembar gila itu!”
“Sepupu mereka ternyata! Pantas
saja!!”
Bel tanda mulai
masuk berbunyi Aiza pun kembali duduk disebelah Josua. Mereka berdua saling diam.
Semenit kemudian Josua mengeluarkan
suaranya.
“Dari mana saja
kamu tadi?”
“Bukan urusanmu!!” jawabnya ketus.
“Bisa gak sih lo sedikit aja gak
jutek sama gue?”
“ Gak bisa, mang napa?”
“Apa sih mau lo,? Apa sih salah gue
sama lo?”
“Pikir saja ndiri,yang pasti aku gak
bakal maafin lo sebelum lo minta maaf sama gue!”
“O….Dasar cewe’ aneh!!”
*****
Bel pulang berbunyi, tanda pelajaran
berakhir. Aiza
pun langsung keluar kelas dan menuju tempat parkir. Saat perjalanan Aiza
dihadang Alex dan kawan-kawan.
“Hai Aiza !!”
“Mau apa lo??”
bentak Aiza
“Galak banget sih lo??”
“Pergi lo gak usah gungguin Gue..!”
“Tenang donk Ai…..Gue Cuma pengen
nganterin lo pulang aja!”
“Gak butuh gue bisa pulang sendiri!!”
“Ayolah manis!!”
“Heh gak usah gangguin gue ya!! Gue
ingetin sama lo, kalo gak mau nyesel gak usah gangguin gue atau lo bakalan
nyesel seumur hidup lo!!” ancam Aiza
“Uch….. Aku atut!! Hahahaha….”
Aiza menghantam lembut Alex,
lalu dia lari menuju kemobil dan melajukan mobilnya secepat mungkin.
“Dasar cowok gak tau malu! Nyidam apa
sii dulu ibunya??” batin Aiza dalam hati.
Sesampainya dirumah kedatangan Aiza
disambut Hasan dan Husein.
“Hai Ai..!!” sapa
mereka serempak.
“Hai ngapain lo disini?”
“Gak boleh ya? EH BY THE WAY gimana hari
ini disekolah?”
“Lumayan dan Nyebelin!!”
“Nyebelin gimana?”
“Ya Nyebelin!!”
“Kenapa? Emangnya ada yang gangguin
kamu?”
“Ada!”
“Siapa?”
“Alex dan kawan-kawan!”
Bersambung...
Kucing Dalam Kotak
Masih dengan kelanjutan kisah mimpi aku ya guys.. yuk mari kita baca lagi.
Jangan bosan-bosan yak...!”
*****
“Siapa?”
“Alex dan Kawan-kawan”
“Oooo…..berani bener mereka gangguin
kamu?” kata Hasan
“Tenang aja Aiza, ada kita, biar nanti
kita kerjain mereka lagi!!” tambah Husein
“Bisa apa kalian
?”
“Jangan bilang kami Double H kalo kita gak
bisa kerjain mereka!”
“Terserah lo aja! Gue capek , mau
tidur dulu.”
Aiza langsung nyelonong
pergi gitu aja. Dikamar, Aiza merebahkan tubuhnya dan tertidur pulas hingga
malam menjelang. Saat terbangun dari tidurnya perut Aiza keroncongan karna
sedari tadi dia belum makan. Diapun turun dan menuju dapur untuk mencari
makanan. Sampainya dia dibawah dia dikejutkan dengan suara tawa Hasan dan
Husein yang sedari tadi masih disana.
“Loh kalian belum pulang ya??’ Tanya
Aiza
“Ah kamu udah bangun ya? Gimana
enak gak tidurnya?” Tanya Hasan balik
“Loo itu ditanya malah nanya! Kok tumben
lo masih disini??”Tanya Aiza lagi
“O…iya! Mama dan papa kamu tadi kan
nelpon aku, dan nyuruh kami nemenin kamu dirumah karna mama dan papa kamu pergi
ke Kalimantan!!”jelas Hasan
“Kapan?”
“Tadi siang!”
“Apa? Kok gak bilang sama gue?”
“I DON’T KNOW”
“Lo udah makan apa belum?”Tanya Aiza
“Belom”
“Emang mbak Jum gak masak ya?”
“Mbak Jum kan lagi pulang kampung!
Kalo mbak Jum ada gak mungkin kami suruh jagain lo!”
“Hehehe lupa gue!
Ya udah lo pesen PIZZA aja.”
“Yang bayar siapa?”
“Gue!”jawab Aiza enteng
Tengah asyik
makan PIZZA tiba-tiba ada yang ngetuk pintu, Mereka saling berpandangan.
“Siapa?”Tanya Aiza
Hasan dan Husein hanya menggelengkan
kepala. Aiza menbukakan pintu. Tapi didepan pintu Aiza tidak menemukan satu makhluk pun hanya ada sebuah kotak yang
diletakkan dilantai. Aiza mengambilnya dan membuka kotak itu. Didalam kotak itu
ada seekor kucing Anggora putih yang
lucu. Ada suratnya! Aiza membuka surat itu.
“Tolong pelihara kucing ini dengan
baik!” Aiza terkagum-kagum melihatnya sampai-sampai
dia gak sadar, Hasan sudah ada dibelakangnya.
“WOO….!!!”teriak Hasan.
“Hah”
“Ngapain lo?Apaan
tu isinya?”
“Kucing…”
“Apa?”
“Kucing”
“Jangan tunjukan sama Husein…”
“Emang kenapa?”
“Bisa dibunuh tuh kucing. Husein kan
takut banget dengan kucing?”
“Hahahah….jadi dia takut sama
kucing?”
Mereka berdua pun masuk
rumah,dengan tergesa-gesa menyembunyikan kotak yang berisi kucing itu. Tingkah
mereka membuat Husein curiga.
“Hai! Apa yang kalian bawa?”
“Eh Husein! Gak ada apa-apa
kok..!”
“Apa itu?”
“Hehehe….”
Husein pun
berdiri dan merebut kotak itu. Kotak itu terjauh,kucingnya keluar dari kotak. Aiza dan Hasan pun terkejut
dan Aiza langsung mengangkat kucing manis itu.
“Ya..ampun Aiza! kucing siapa itu
cantik banget?”
“Hah….!!!” Aiza dan Hasan terkejut.
“Bukannya Lo takut sama kucing?”
“Iya kalo kucing kampung, tapi kalo
Anggora aku suka banget!!”
“Orang yang aneh…”
Malam pun semakin
larut. Mereka bertiga pun tertidur. Ada
orang mengetuk pintu. Mereka bertiga kebingungan, jam menunjukan jam 8 lebih. tanpa
menghiraukan tamu yang sedari tadi mengetuk pintu mereka bersiap-siap berangkat
kesekolah dan semenit kemudian mereka keluar. Diluar mereka dikejutkan dengan
kedatangan Josua.
“Mau kemana lo?” Tanya Josua
“Mau sekolah. Emang kamu nggak
sekolah?” Jelas Aiza pada Josua
Josua tertawa terbahak-bahak.
“Dasar lo BOTOL, O’ON, apa emang
PIKUN?”ejek Josua
“Maksud lo?” Tanya Aiza
“Inikan hari minggu,O’ON!”
“Hari minggu ya…. Ya ampun lupa
aku….yaaaa Tuhan….aku lupa ngasih makan Gembul?”
“Gembul siapa?”
“Kucing”
“Oww….”
Waktu pun terus
berlanjut, tak terasa siang pun tiba. Mereka berempat pergi keresto dekat mall
tempat favorit Aiza. Dalam perjalanan, Aiza dan Josua jadi pusat perhatian
Hasan dan Husein. Mereka berdua pun berbisik-bisik dibelakang Aiza. Josua yang
melihat itu bertanya.
“Ngapain sii lo,?”
“Ah gak apa-apa…” tangkisnya
“Gak usah bo’ong dech,,,gue tau lo
lagi ngomongin gue kan?”
“Gak kok…”
“Beneran?”
“Suer dech…”
Setelah perjalanan yang
cukup lama mereka akhirnya sampai ditempat. Aiza tidak sabar
karna lapar dia bergegas turun dari mobil lalu masuk resto dan duduk ditempat
yang biasa dia tempati. Saat
asyik makan, Alex datang.
“Hai Aiza “, sapanya
“Ngapain lo
disini?”Tanya Aiza terkejut
“Ini kan tempat umum, jawabnya.
Mereka pergi tinggalkan
Alex yang bengong karna dicuekin begitu saja.
Keesokan harinya, ketika
disekolah, saat Aiza dengan adanya sebuah surat dan bunga. Surat itu untuk
Aiza. Aiza pun membuka dan membacanya.
Aiza yang Cantik, bagaimana, Kamu suka dengan
kucing yang aku kirim kemarin?
PENGGEMARMU
Sejenak Aiza terdiam dan
duduk. Tiba-tiba Josua memecah lamunannya.
“Aiza, dari siapa?”
“Entahlah?” Aiza memberikan surat itu
pada Josua. Dia
membaca surat itu lalu membuangnya.
*****
Bel pulang sekolah berbunyi. Aiza
pulang dengan Josua karena mobil Aiza masuk bengkel. Saat perjalanan menuju
tempat parkir, Aiza dan Josua bertemu dengan Hasan dan Husein.
“Hai!’sapa hasan
“Hai juga!”sapa Josua dan Aiza hampir
bersamaan.
“Eh Husein, kayaknya ada yang makin
deket nich….”ejek Hasan
“Iya tuh….kayaknya ada yang makin
deket…wah…jangan-jangan malah udah jadian ni?”lanjut Husein
“Maksud lo?”
“Wah…pura-pura gak tau nie….yee..”
“Jangan bikin gossip dech”kata Aiza
“Aku gak bikin gossip.
Semuanya kan fakta!”
“Udahlah…jangan peduliin mereka
berdua…pulang yuuk..!!”
Mereka melangkah menuju
mobil Josua yang diparkir dibawah pohon. Mobil pun meluncur menuju rumah
kediaman Aiza.
“Aiza, boleh aku Tanya?”
“Apa?”
“Kamu udah punya cowok apa belum?”
“Cowok?Hahaha…..banyak!!”
“Maksudmu cowokmu banyak?”
“Iya.”
“Playgirl ya kamu?”
“Bukan itu BOTOL”
“Sebenarnya gue
dan keluarga pindah kesini gara-gara dulu gue punya cowok,tapi dia selingkuh.
Makanya biar gue bisa nglupain dia,gue pindah kesini!!”
“Oww…gitu ya?”
“Sampe dech akhirnya…! Makasih ya Jo?”
“Yak, gue langsung cabut aja ya?”
Hari demi hari mereka semakin dekat.
Bahkan kedekatannya mungkin sudah tidak bisa dikatakan sebagai sahabat atau
teman namun mereka berdua tidak menyadari kedekatannya, bahkan mereka pun tidak
tau dia menjadi sorotan dan perbicangan diantara teman-temannya disekolah.
“Hai…”sapa Husein
“Hai juga,..tumben
sendiri mana Hasan?”
“Wah…kalian ini memang telat ya!’
“Maksud lo?”
“Parah dech kalian ini!!”
Bersambung ...
Rumah Sakit
Masih lanjut ya guys... yuk mari kita
baca kelanjutan dari kisah mimpi ku. Semangat terus dalam berkarya. Salam
beribu kata guys.. “
*****
“Parah dech kalian ini !!”
“Ada apa sii..?”
“Kalian ini, makanya jangan berduaan
mulu! Masa’ sii kamu gak tau..keterlaluan banget lo!”
“emang ada apa sih?”
“Bener-bener parah dech kamu Aiza”
“Parah gimana?”
“Iya parah, Hasan kan kemarin masuk
rumah sakit?!”
“Kenapa lo gak
kasih tau gue..?”
“Makanya jangan berduaan mulu!”
“Berduaan gimana?”
“Iya…Eh jangan-jangan kalian udah
jadian?”
“Jadian gimana maksud lo..?”
“Ya jadian..”
“Yang bener aja….kita itu gak jadian
tau!”
“Lo yakin,tapi
semua anak pada ngomongin kamu tau.?!, bahkan Alex pun juga tau.!
“Persetan dengan mereka!ngapain juga mereka
ngurusin kita..? udah ah gimana ntar kita jenguk Hasan.”
Siang sepulang sekolah mereka pergi
menjenguk Hasan yang berbaring sakit.
“Siang mas !Gimana kondisi anda?”sapa
Josua
“Siang, sudah mulai baik !”jawab
Hasan tanpa tau siapa yang menyapanya
“Oo…sudah baik rupanya ? kalo begitu
besok anda harus oprasi !”
“What…?!”dia pun menengok dan
terkejut melihat mereka bertiga
“Brengsek lo…gue kirain dokter?”
“Hahahaha….
“Ngapain lo
kesini?”
“Nggak boleh gue kesini?”
“Ya boleh…
Ketika mereka tengah asyik
berbicara tiba-tiba suster datang, mereka terkejut melihat kedatangan suster.
Suster memberitau, Hasan bisa pulang besok.
Keesokan harinya Josua, Aiza dan Husein
menjemput Hasan, tepat saat itu mereka liburan sekolah, mereka pun merencanakan
liburan.
“Enaknya liburan ini kemana yach?”kata
Aiza membuka omongan
“Kemana yach??”jawab mereka serempak
“Eh gimana
liburan ini kita ke Lombok??”kata Hasan mengusulkan?
“Ke Lombok, wah boleh juga tu!”kata
Aiza
“Bener enak ke Lombok, tapi inget
donk Hasan kan baru saja keluar dari Rumah sakit!”kata Josua
“Hey…hey…tenang aja !! aku gak apa-apa
kok ?!”jelas Hasan
“Nggak apa-apa
pala lo..! ntar lo’ ada apa-apa sama lo kita juga yang repot Botol,”bentak
Aiza.
“Eh gimana kalo ke Bali aja, kan Aiza
punya rumah disana jadi kita juga bisa nginep geratis !!”usul Husein yang dari
tadi diam.
“Wah bener juga tuh!!”tambah Hasan
“Tetapi kamu gak boleh ikut Hasan
zhayang !!”kata Josua
“Gila lo…yang
bener aja??”kata Hasan
“Haha…ya pastilah, kalo gak ikut, gue
sama siapa botol? Aku
kan gak mau jadi obat nyamuk!!” jelas Husein
Akhirnya mereka pun sampe dirumah.
Hati mereka gelisah menanti hari esok…
*****
Hari yang mereka nantikan pun tiba, mereka
melajukan mobilnya menuju bandara. Perjalanan menuju Bali sangat melelahkan
untuk mereka hingga akhirnya mereka pun sampai dirumah Aiza. Aiza memberitau
kamar mereka dan memperkenalkan Mbak Marni dan Pak Usup pelayan dan pengasuh
Aiza sejak kecil. Saat dikamar Hasan dan Husein menanyakan hubungan mereka
berdua pada Josua.
“Jo…hubungan lo sama Aiza sejauh mana sih?
Kata Hasan
“Temen….gak lebih kok!!”
“Lo sayang sama dia?”tegas Husein
“Sebenernya gue sayang sama dia, tapi
gue takut mengatakannya!!”
“Katakan saja kenapa harus takut?”kata
Hasan
“Tenang aja...
sama kita, pasti bisa!. Katakan
itu besok! Urusan yang lain serahkan padaku !”jelas Hasan
Pagi pun
menjelang. Aiza membangunkan mereka bertiga dan mengajak mereka jogging. Saat jogging Aiza bertemu
dengan Tio mantan kekasih Aiza.
“Hai cha !!sapa
Tio pada Aiza (“cha” panggilan sayang Tio untuk Aiza)
Mendengar sapaan dan suara itu Aiza
terlonjak kaget
“Ngapain lo?!”bentak Aiza
“Kenapa lo jadi jutek gini cha?”
“Pergi lo jangan ganggu gue !! Pergi
sekarang!!”
Josua yang mendengar teriakan Aiza
membalik badannya
“Kenapa Aiza?”Tanya Josua
“Ayo kita pulang!!”
Mereka bertiga
pulang kerumah
Sampai dirumah Aiza masuk
kamar tanpa bicara apapun dan mengunci kamarnya hingga sore hari. Mbak Marni
mengetok-ngetok pintu kamarnya.
“Non…buka pintu!!”
“Non…ini mbak Marni !!”
“Ada apa?”
Aiza pun membukakan pintu
untuk mbak Marni dan menghambur ke badan mbak Marni sambil menangis.
“Non…ada apa?”
“Tio mbak!!”
“Kenapa lagi dengan Tio?”
“Tadi aku ketemu dengan Tio mbak!! Kenapa sih aku harus ketemu
dia lagi?”
“Sudah lupakan
dia !!disini ada nak Josua yang mbak lihat dia sayang sama non.!!”
Cukup lama Aiza
menangis pada mbak Marni akhirnya Aiza pun dapat menenangkan diri dan keluar
dari kamar
“Akhirnya kamu keluar juga dari
kamar,” kata Husein
“Siapa tadi Ai, apa dia mantan
kekasihmu yang membuatmu memutuskan untuk pindah ke Jakarta??
Aiza hanya menjawab dengan
anggukan
“Eh Ai..ayo kita ke pantai,!”ajak
Hasan
“Lo yakin sekarang?”bisik Husein pada Hasan
“Yakin..!
“Serius…”
“Serius..”
“Kenapa sih kalian?”Tanya Aiza
“Hehe…gak apa-apa..”
Mereka pun berangkat ke pantai. Pantai saat itu terlihat
gelap dan sunyi. Dipantai Hasan dan Husein meninggalkan Aiza sendiri. Aiza pun
menerawang ke pantai dan melihat Josua sedang duduk disana, Aiza
menghampirinya.
“Hai !!”sapa Aiza
“Hai !!”sapa Josua balik
“Ngapain Lo disini?”Tanya Aiza
“Nunggu kamu!”
“Nunggu gue?”
“Yaps !”
“Kenapa?”
“Nggak apa-apa…”
Mereka berdua pun saling bercerita.
Aiza bercerita tentang Tio. Josua membantu Aiza untuk tersenyum kembali mereka
pun bermain-main ditengah malam diderunya ombak pantai. Josua mengumpulkan
keberaniannya dan mengatakan isi hatinya.
“Aiza, kalo aku boleh jujur padamu!”
“Apa itu??”
“Aku sebenernya sayang sama kamu,,! Kamu mau
nggak jadi Pacarku?”
Aiza kaget
mendengar pertanyaan Josua hingga suaranya tak mau keluar.
“Kenapa diam? Kamu nggak suka ya sama
aku?”
Aiza masih diam,
Josua pergi menggalkan Aiza
“Jo...”
Josua pun membalikan badannya.
“Gue mau jadi Pacar Lo..”
“Apa?”Tanya pura-pura tak dengar.
“Gue mau jadi Pacar Lo…”
“Apa kurang keras..?”
“GUE…MAU….JADI….PACAR
LO..”
Josua pun berlari
menghampiri Aiza dan memeluk Aiza. seketika itu ribuan kembang api menghiasi
pantai. Tak lama kemudian Hasan dan Husein tiba. Josua tak henti-hentinya
mengucap terimakasih padanya. Karena
merekalah semua ini bisa terjadi.
*****
Ke esokan harinya Aiza dan Josua
pergi ke Kuta disana mereka bercanda tertawa bersama. Namun canda itu
menghilang saat Tio datang.
“Hai cha…”
“Ngapain Lo
disini?”
“Aku kangen sama kamu cha..”
“Pergi Lo dari hadapan gue, gue nggak
mau kenal Lo lagi..!!”
“Tapi aku masih sayang lo cha,,” Tio menoleh
pada pria disamping Aiza “Siapa dia
cha..?”
Bersambung ...
Kedatangan Mantan
Masih berlanjut
ya guys,... baca sampai habis yak. Semangat, saling mendukung ya guys.. !”
*****
“Hai cha…”
“Ngapain Lo
disini?”
“Aku kangen sama kamu cha..”
“Pergi Lo dari hadapan gue, gue nggak
mau kenal Lo lagi..!!”
“Tapi aku masih sayang lo cha,,” Tio menoleh
pada pria disamping Aiza “Siapa dia
cha..?”
“Dia pacar gue, mau apa Lo?”
“Oo..jadi Lo yang ngebuat cha gue
seperti ini??”
“Heh..mikir dong Lo!!.. Lo sendiri
yang buat dia sakit..!!” kata
Josua.
Sebuah pukulan
Tio menghampiri pipi Josua. Perkelahian pun terjadi, perkelahian itu membuat
Aiza tercengah, dan ia menarik Josua dan
memberi hantaman pada Tio dan membiarkan dia disana sendiri.
“Jo... maafkan aku..!”
“Tak apa Ai….aku harus lindungi kamu”
Hari-hari yang dilalui disana membuat
Aiza tak nyaman, mereka pun memutuskan pulang ke Jakarta. Sampainya di Jakarta
hari tak seperti biasa keadaan di Bali membuat Aiza tertekan hingga Josua pun
merasa tak berguna lagi jadi cowoknya. Hasan dan Husein pun juga merasa bingung
dengan keadaan ini, butuh waktu yang cukup lama untuk mengembalikan hari-hari
mereka seperti semula hingga akhirnya semua bisa berjalan seperti semula.
Akhirnya liburan berakhir,
disekolah Josua dan Aiza menjadi pusat perhatian teman-temannya.
“Woi….Makin lengket aja nich!!”
“Ye…biasa aja lagi?!’
“Eh…kalian berdua udah denger belum?”
“Belum.”
“Ya jelas belum, aku kan belum cerita
!”
“Emang ada apaan
sich?”
“Disekolah kita mau ada teater.!”
“Masa’ sich..?”
“Iya…bukannya kamu pemeran putrinya?”
“Yang bener aja
Lo?Gue jadi putri?”
“Iya Lo jadi putri sedang Alex jadi
pangerannya.”
“Ogah gue…..!”
Saat mereka asyik
ngbrol tiba-tiba Aiza dipanggil ibu Wilda, Guru teater sekolah.
“Aiza kesini sebentar !”panggil ibu
Wilda
“Iya ibu,ada apa?” Aiza menghampiri
ibu Wilda
“Minggu depan ada teater dan kamu
jadi pemeran utama,jadi putri!”
“Apa? Saya nggak mau bu..”
“Tapi ini sudah
menjadi keputusan.”
Dengan hati yang
terpaksa Aiza mengiyakan keputusan ibu Wilda. Hampir setiap hari Aiza berlatih
teater hingga Josua merasa dia tidak ada waktu untuknya.
“Aiza nanti keluar yuk !”ajak Josua.
“Tidak bisa Jo..aku nanti ada
latihan.!” tolak Aiza
“Kenapa sich sekarang kamu tidak ada
waktu lagi buat aku?”
“Maafkan aku Jo..tapi kan kamu tau
bagaimana kondisiku saat ini?”
“Tapikan setidaknya kamu ada sedikit
waktu untukku,.?”
“Maafkan aku Josua!”
Aiza pergi begitu
saja menuju aula disana dia disambut oleh Alex.
“Hai putriku !?”
“Maksud Lo? Mana yang lain?? Kok pada
nggak ada sich !”
“Lhoh..gak tau yach..?kan hari ini
kita break dulu sempai besok Rabu mulai latihan lagi!”
“Lhoh,bukannya hari Sabtu kita udah
mulai?kenapa harus break?”
“Anak-anak pada capek semua!”
“Ya udah kalo begitu gue mau pulang!”
“Aku antar
ya?”tawar Alex
“Gak perlu, gue bawa mobil sendiri.!”
Aiza pun pulang kerumah, sampai rumah dia langsung tidur. Mbak Jum
mengetuk pintu kamar Aiza
“Neng, dicari !”
“Siapa Mbak?”
“Nggak tau ! cowok !”
“Josua ya..?”
“Bukan.”
Aiza pun keluar dari kamar
dan menuju ruang tamu dia terkejut melihat cowok yang sedang duduk disofa.
“Tio…?”
“Hai Aiza !..bagaimana keadaanmu?”
“Seperti yang Lo lihat. Ngapain Lo
kesini. Dari mana Lo tau rumah gue ? gue minta Lo pergi sekarang dari rumah
gue.”
“Santai aja Aiza, aku Cuma kangen sama
kamu.”
“Pergi Lo..!”
“Pergi dari sini.!”
“Jangan ganggu gue lagi..!”
Tio pun pergi dari rumah
Aiza. Seharian dikamar Aiza menangis tak henti-hentinya semua telepon tidak dia
angkat bahkan dari mamanya juga tidak diterima. Keesokan harinya saat disekolah
mata Aiza terlihat sembab
Hari yang menegangkan untuk Aiza pun
tiba. Teater Aiza hari
ini dipentaskan. Aiza terlihat sangat cantik dengan gaun putri yang dipakainya,
semua mata tertuju padanya. Peran Aiza pun sangat bagus. Saat teater selesai
semua orang menghampirinya termasuk Josua, Hasan dan Husein.
“Kamu keren Ai…! “ puji Hasan
“Siapa
dulu,gue..! ayo pulang !”
Mereka pun pulang
kerumah, Aiza yang saat itu sangat lelah langsung tidur dikamarnya. Keesokan
harinya disekolah Aiza terlihat sangat lelah.
“Kamu kenapa sayang..?”Tanya Josua
“Aku agak nggak enak badan !”
“Yach, jadi nggak bisa keluar dong
ntar?”
“Maaf ya Jo..?”
“Iya, aku ngerti kok..!”
Jam akhir pelajaran pun
berbunyi. Josua mengantar Aiza pulang ke rumah dan menyuruh Aiza
istirahat. Selesai
makan siang Aiza langsung beranjak ke kamar dan tidur. Tiba- tiba ada orang
mengetuk pintu, Aiza pun terbangun dan turun untuk membuka pintu, saat pintu
terbuka Aiza terkejut melihat siapa yang datang.
“Ngapain Lo kesini lagi, !? pergi
Lo…pergi sekarang ..!”
“Aiza…Aiza…tenanglah!? Aku ingin
menjelaskan semua. !”
“Apa lagi yang mau Lo jelaskan ? semua udah
jelas, Lo khianatin gue..!”
“Tapi bukan itu yang sebenernya, semua
tak seperti yang kamu kira !”
“Sudah cukup.! Lo udah ingkari janji
Lo sama gue..!”
“Beri aku waktu 10 menit untuk
jelasin semuanya padamu!”
“Okay !, lalu Lo pergi dari rumah
gue..!”
“Sebenernya saat itu aku tak tau
harus bagaimana, aku tak punya hubungan dengan Selena dia mengejar-ngejar aku
hingga orang tuanya kerumahku dan memintaku untuk berpura-pura pacaran dengan
Selena…”
“Lo berkata jujur..?”
“Ya…aku jujur…aku masih sayang sama
kamu..!”
“Tapi gue udah nggak sayang lagi sama
Lo…gue udah punya Josua !”
“Aku mengerti…saat ini aku tak
berharap lagi, Cuma aku ingin kamu anggap aku temenmu bukan musuhmu!”
Permasalahan antara Aiza dan Tio pun
akhirnya berakhir, sekarang Aiza dan Tio sahabat karib. Keesokan harinya saat
Aiza akan berangkat sekolah dia menunggu Josua yang tak kunjung datang untuk
menjemputnya karna Josua mengira Aiza tidak masuk sekolah, lalu tiba-tiba Tio
datang menghampirinya.
“Hai cha…?”
“Hai…ngapain Lo?”
“Mau muter-muter, By the way kok kamu
belum berangkat sekolah?”
“Iya nich.. Josua belum jemput, mana
sebentar lagi gue terlambat lagi’ !”
“Ya udah berangkat sama aku aja..!”
Aiza pun
berangkat dengan Tio, sesempainya di Sekolah ternyata Josua tau Aiza diantar
sama Tio. Saat mobil Tio melaju Josua menghampiri Aiza
“Oo…ternyata lebih suka dianter Tio
sayang…dari pada berangkat sama aku..?”
“Lo kenapa sii Jo..?”
“Kenapa sii Lo .. harus bohongin
gue?”
“Bohong apa?”
“Lo masih
hubungan kan sama Tio?.. jangan
munafik dech Lo..!”
“Apa sich Jo..?”
“Eh..nggak usah ngelak dech..!”
“Gue nggak ngerti
sama Lo Jo..?”
Bersambung ...
Tak Jadi Meninggalkan Jakarta
Masih... Masih...
Masih dan Masih bersama kisah mimpi aku ya guys, masih penasaran kelanjutannya
kan? Yuk mari baca lagi..!’
*****
“Gue nggak ngerti sama lo Jo..”
“Sini biar Lo ngerti. ! ternyata Lo
masih hubungan kan sama Tio ?”
“Enggak, Lo salah..! gue nggak ada
hubungan apa-apa sama dia Jo,,,dia Cuma ngantar gue, gara-gara Lo nggak
ngejemput gue tadi.!”
“Lo yakin nggak lebih..?”
“Gue yakin Josua…”
“Okey,,kali ini gue percaya.!”
Pertengkaran antara
mereka pun berakhir. Josua, Aiza, Hasan dan Husein makan dikantin. Tiba-tiba Hp
Aiza berdering.
“Siapa?”
“Tio..”
“Biar aku yang ngomong..!”
“nggak perlu.”
Aiza dan Josua pun berebut Hp sampai
akhirnya Hp itu pun terjatuh.
“Lo itu kenapa sih Jo…?”Tanya Aiza
kesal.
“Aku Cuma nggak suka aja, Tio nyakitin kamu
lagi..!”
“Masalah gue sama
Tio udah selesai, dia itu hanya temen gue aja.”
“Nggak lebih dari itu ?”
“Nggak…..”
Pertengkaran Aiza dan Josua
membuat hati mereka terbakar namun si kembar Hasan dan Husein mencoba saling
menenangkan. Beberapa hari ini Aiza selalu menolak ajakan Josua dengan alasan
yang membuat Josua marah dengannya.
“Kamu itu kenapa
sih Aiza??”
“Kenapa gimana ?”
“Kamu itu berubah Aiza !”
“Berubah bagaimana ?”
“Kamu nggak seperti Aiza yang aku kenal
! kamu selalu nolak ajakanku ! kenapa sih Aiza ?”
“Gue lagi nggak mud keluar. !ngertiin
gue dikit ngapa?”
“Oke gue mau ngertiin Lo, terserah Lo
sekarang mau apa .!”
Josua meninggalkan
Aiza disudut sekolah, Aiza sendiri dan menangis. Tiba-tiba Hasan datang.
“Aiza ... kamu
kenapa?”tanyanya
“Josua Has, dia marah sama gue…”
“Kenapa ?”
Aiza menceritakan
semua yang terjadi tadi pada Hasan, dia menangis, Hasan pun mencoba menenangkan
Aiza
“Sudahlah Aiza.. mungkin ini cobaan
!”
“Tapi gue sayang sama dia, gue nggak
mau dia marah sama gue.!”
“Udah tenang aja biar nanti aku bujuk
dia Aiza..!”
Aiza lebih tenang sedikit.
Bel pulang berbunyi Hasan dan Husein mengantarkan Aiza pulang. Seharian Aiza
menghabiskan waktunya di kamar sedang Josua dan
Hasan menghabiskan
waktunya di café tempat biasa mereka nongkrong. Kondisi Josua saat itu lebih kalut.
Josua menceritakan kemarahannya pada Hasan, Hasan pun mencoba untuk
menenangkannya.
“Udahlah Jo,,mungkin dia saat ini
sedang ada urusan !”
“Tapi nggak gini dong ! masa’ setiap
aku ajak dia keluar,dia menolak, !”
“Ya,,yang sabar aja. Udah jangan
marah lagi sama dia..!”
Keesokan hari Josua jemput Aiza di
rumah ternyata Aiza sudah berangkat dengan Tio. Hati Josua saat
itu terasa panas karena dia tau kekasih
hatinya diantar mantannya. Josua
melajukan mobilnya dengan secepat kilat. Saat sampai disekolah dia langsung
menemui Aiza
“Oww…ternyata kamu cari kesempatan
!saat aku marah kamu malah seneng –seneng sama mantan kekasihmu!”
“Kamu kenapa sii Jo…?”
“Udahlah, awalnya aku maafin kamu,
aku jemput kamu dirumah tapi kamu malah pergi sama mantan kamu.!”
“Gue pikir Lo
nggak jemput Gue tadi…!”
“Udahlah ….capek aku.!”
Seharian di sekolah Josua
nggak mau bicara dengan Aiza. Hingga pulang pun dia masih marah padanya.
Sampai-sampai Josua membiarkan Aiza pulang naik Taxi. Di rumah Aiza hanya
melamun saja bahkan dia tak tau kalo Tio datang
“Hai…kenapa Lo ?”
“Nggak kenapa-napa !”
“Lagi berantem sama Josua ?”
“Ya gitu dech..!”
“Dari pada cemberut kita cari makan
yuk…! Aku
laper …?”
“Nggak ach….”
Tio pun memaksa
Aiza dan mereka pergi ke café dekat mol. Saat mereka sedang makan tiba-tiba
Josua datang. Saat itu Josua sangat marah sama Aiza.
“Oo…ternyata bener dugaanku ! kamu
masih hubungan sama Tio ! Nggak nyangka kamu tega khianati aku !” tuduh Josua.
“Semua nggak seperti yang Lo kira
Josua…!”
“Alaaaah Bullsyit !”
Josua pun pergi
begitu saja. Tio sangat merasa bersalah sama Aiza, dia telah membuatnya
menangis lagi.
“Maafkan aku !”
“Ini bukan salah kamu Tio..!”
Mereka berdua pulang
kerumah, dirumah Aiza hanya bisa menangis dan menangis.
*****
Hari-hari di sekolah
dirasakan Aiza seperti neraka. Josua masih sangat marah padanya, bahkan Josua
tak mau bertemu dengan Aiza lagi, Hasan dan Husein sudah mencoba untuk
menenangkan Josua namun hal itu tidak dihiraukan Josua.
Beberapa hari Aiza tidak masuk sekolah
dia banyak menghabiskan waktu di rumah. Tio yang
selalu menemui Aiza dia masih merasa sangat bersalah pada Aiza karena dia, Aiza
dan Josua bertengkar. Akhirnya Tio mengambil keputusan untuk menemui Josua.
“Hai Josua?”sapa Tio.
“Ngapain
Lo…?”
“Gue mau jelasin semua.”
“Nggak ada yang perlu dijelaskan
semua udah jelas!”
“Dengarkan gue dulu !? Aiza sangat sayang
sama Lo..sedikitpun dia nggak pernah khianatin lo..dia hanya sayang sama Lo…!”
Panjang
lebar Tio menjelaskan, tapi Josua seolah tak mau mendengarkan.
“Terserah Lo,,gue harap Lo nggak akan menyesal.. !”
Tio pergi begitu saja.
Seharian Josua memikirkan perkataan Tio. Kata-kata Tio masih terngiang
terus di telinga Josua. Sedang Aiza yang sudah nggak tahan dengan keadaan ini
dia menelpon mamanya yang saat ini di Kalimantan.
“Halllo..?”
“Ma…lagi
ngapa?”
“Masak sayang… Aiza
sendiri lagi apa?”
“Aiza lagi dikamar ma…! Ma Aiza mau pulang ke Bali Ma, Aiza mau tinggal disana aja.!”
“Kenapa Aiza... ?”
“Tak apa-apa, Aiza Cuma
kangen sama suasana Bali !”
“Terserah kamu saja… maafin
mama ya nak mama belum bisa pulang..?”
“Iya ma…Aiza ngerti kok.”
“Besok Aiza urus kepindahan
Aiza.!”
“Iya ma..”
“Ya sudah kamu cepetan tidur.... !”
*****
Keesokan hari Aiza menemui kepala
sekolah dan mengurus kepindahannya. Tanpa
pesan Aiza akan pindah ke Bali. Josua sedari tadi menanti Aiza
di sekolah tapi Aiza tidak kunjung datang. Tersirat
kekawatiran di wajah Josua karna dia tau beberapa hari ini Aiza tidak masuk,
Josua menanyakan pada Hasan dan Husein.
“Hai…kalian lihat Aiza ?”
“Nggak tau, mang kenapa? ngapain
juga Lo cariin dia? apa Lo udah maafin dia ?”
“Ya begitulah…beberapa hari
ini dia tidak masuk sekolah gue takut terjadi apa-apa sama dia…!”
“Ya udah kalo gitu kita
kerumahnya sekarang !!”
Mereka bertiga pun melaju ke rumah Aiza, diperjalanan Josua coba hubungi
Aiza tapi tak kunjung bisa. Saat tiba di rumah, Josua mengetuk pintu dan lima
menit kemudian mbak Jum membukakan pintu.
“Mbak Jum, Aiza nya ada ?”
“Wah…aden bertiga telat !
neng Aiza baru saja berangkat !”
“Kemana ?”
“Lho..aden nggak tau ?”
“Apa ?”
“Neng Aiza kan pindah ke
Bali. !”
“Apa ?...”
“Iya dia kemarin telpon
nyonya minta pindah. !”
“Kapan dia berangkat ?”
“Baru saja ! Oo…iya, tadi neng Aiza titip ini ke saya katanya buat den Josua.”
Josua
membuka surat itu dan membacanya.
Buat : Josua ku sayang
Mungkin saat kamu baca surat ini, aku sudah terbang dengan pesawat yang
membawaku pergi. Maafkan aku, sejujurnya
aku masih sayang sama kamu. Terima kasih atas semua yang kau beri untukku.
Salam sayangku
Aiza
Selesai Josua membaca surat dari
Aiza, Mereka melajukan mobilnya secepat mungkin untuk mengejar pesawat yang sebentar lagi akan berangkat.
Sampai di Bandara Josua bertanya pada petugas informasi
“Mbak pesawat ke Bali berangkat jam
berapa ?”
“ 5 menit lagi akan lepas landas “
“Apa? Mbak bisa tahan 10 menit saja
?”
“Tidak bisa Mas..”
“Tolong mbak…ini masalah hati…!”
“tapi Mas…”
“Tolong….!”
Akhirnya pesawat yang menuju ke Bali bisa di tahan keberangkatannya. Josua pun berlari menuju pesawat itu dan mencari-cari
Aiza yang duduk sendiri dan hanya memandang keluar jendela dengan mata yang
sembab.
“Aiza…!?”
Mendengar perkataan itu Aiza langsung
menengok
“Josua !”
“Aiza, jangan tinggalkan aku !”
“Nggak bisa…aku harus berangkat..!”
“Aiza please….jangan tinggalkan aku, aku
sudah memaafkan kamu !”
Aiza pun berdiri, Josua menarik tangan Aiza dan memeluknya.
“Aku sayang kamu Aiza …”
“Aku juga…!? “
Akhirnya
mereka berdua bisa kembali seperti dulu dan Aiza tak jadi meninggalkan Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar