Selasa, 02 Agustus 2022

KISAH DARI SEBUAH MIMPI 7

KAU INGIN AKU MATI DAN AMBIL SUAMIKU

23. Kau ingin aku mati dan ambil suamiku

 

Masih bersama kisah-kisah mimpi ku ya guys… ! mimpi yang ini sangat menakutkan sekali, dari judulnya saja sudah takut banget. Nggak tau kenapa ya aku mimpi seperti ini, padahal  sebelumnya aku nggak ada pikiran apapun. Tahu-tahu aku mimpi seperti ini. Mimpinya itu bisa panjang kali lebar guys, dari awal cerita sampai akhir cerita. Kebayang nggak sih nyenyak banget tidur aku. berapa jam coba sampai bisa selesaikan satu cerita sampai tamat Haha… sudah nggak sabar ya..! yuk baca terus kisah aku…!

Dalam kisah ini aku dan keluarga aku, suami dan anak-anak aku baik-baik saja tidak ada masalah apa pun. Aku mempunyai dua anak yang masih kecil. Suatu hari aku pergi kerumah mertua aku bersama anak-anak ku ber tiga. Dan suami aku masih pergi bekerja belum pulang. Setelah sampai dirumah mertua aku, aku melihat mobil suami aku ada disana aku kira dia pergi bekerja tapi dia ada disini dirumah orang tuanya. Tapi aku berfikir, mungkin dia mampir dulu kali ya. Aku pun masuk dalam rumah bersama anak-anakku. Mereka berlari menuju kakek neneknya. Dan disana aku melihat ada tamu bapak ibu dan juga seorang perempuan yang duduk di ruang tamu.  Aku pikir memang tamu mertua aku. Aku langsung menyapa mereka dan pergi kebelakang. Dibelakang terlihat suami aku sedang berjalan dari kamar mandi. Dan dia seperti kaget melihat aku.  Aku pun bertanya pada suamiku.

“ Dari mana mas? udah balik kerja ? “ tanya ku

“ Eh.. kok ada disini..?” tanya suamiku seperti kaget

“ itu anak-anak ngajak main, eh ternyata kamu ada disini. Eh itu tamu nya bapak ibu siapa sih? Kok aku baru lihat.

“ … emmmm .. itu.. “suamiku seperti takut menjawabnya.

“ Siapa..? “ tanyaku penasaran. Akan tetapi suamiku tak menjawabnya. Tiba-tiba anak-anak memanggil ku. Dan kami pun duduk bersama diruang tamu itu. Mertua aku pun seperti kaget dan merasa tidak nyaman. Mereka pun juga tidak mengenalkan aku dengan tamu nya itu. Perasaan ku semakin nggak enak. Ada apa ini. Jantung aku yang tadinya biasa saja kini semakin berdetak tak karuan. Aku melihat perempuan itu dengan tatapan yang seperti aku merasa dia tidak suka dengan ku. Tak ada sedikitpun senyuman pada perempuan itu. Tapi aku berusaha tetap tersenyum pada mereka. Dan beberapa menit kemudian, bapak dan ibu itu bertanya pada mertua aku.

“ Anak-anak ini siapa?” tanya bpk ibu itu

“ emm .. ini, mereka ponakannya Adi..” jawab ibu mertua aku.

“ oh.. ponakan..” lucu-lucu ya..” ucap bapak ibu itu. Dan aku pun kaget mendengar mertuanya menyebut cucu-cucunya adalah ponakan dari anaknya. Aku menahan air mata dan pura-pura ada telvon dari orang tua aku.

“ hallo ibu.. bentar ya ada telvon. “ aku pun keluar rumah. Dan duduk didepan rumah.

Dan tiba-tiba suamiku datang menghampiri aku.

“ Syank…. Maafkan aku.” Ucap suamiku dengan ragu-ragu

“ oh jadi aku dan anak-anak aku dianggap orang lain disini, apa sih maksudnya, dan kamu juga diam saja?” aku pun tetap menahan air mata

“ Aku….” Suamiku bingung untuk menjawabnya

“ Oh … aku tau sekarang, ya udah nggak apa-apa, aku juga bisa kok ekting. Aku mau ajak anak-anak pulang.” Jawabku dengan bergegas pulang.

“ anak-anak yuk kita pulang nenek sudah menunggu.. bpk ibu kami pamit pulang dulu ya, maaf belum sempat kenalan dan ngobrol, buru-buru soalnya, pak dhe bu dhe kami pulang dulu ya,.” Ucap ku dengan sandiwara yang mungkin mereka inginkan saat itu. Anak-anakpun belum begitu faham saat itu karna masih terlalu kecil.

Beberapa hari kemudian…

Suamiku selalu pulang larut malam. Aku pun nggak pernah menanyakan kenapa. Semenjak kejadian waktu dirumah mertua itu aku mulai tidak nyaman dengan melihat suamiku, dia selalu melihatku dengan penuh kasihan, tapi aku sudah tak peduli, entah kenapa. Rasanya ingin menangis. Dan tak bisa berkata apa pun. Mulut ini seperti terkunci, hingga suatu hari aku bertanya pada suamiku, kenapa semua berubah dan kenapa semua harus terjadi, apa masalahnya.

“ Aku mau tanya sekali ini saja, sebenarnya apa yang terjadi, kenapa sekarang sering pulang malam terus. Dan kenapa orang tua mu tidak mengakui ku dan anak-anak sebagai menantu dan cucunya, kenapa mereka bilang seperti itu pada bapak ibu dan perempuan yang ada dirumah orang tua mu waktu itu. Kenapa ? jawab?”

“ ….emm…itu karna…..” suamiku pun bingung untuk menjawab.

“. Jawab nggak.. kenapa…? Jawaaab aku mohon..! kenapa diam… jawab, “ aku pun teriak karena suamiku tidak mau menjawabnya

“ karna aku mau menikah dengan perempuan itu..” suamiku pun akhirnya menjawab.

“ ……..” aku pun terdiam dengan jawaban suamiku. Dan tak bisa berkata apa-apa.

“ Aku… aku minta maaf, aku nggak bisa menolaknya, orang tua aku yang minta. Ceritanya panjang…” jawab suamiku.

“ kenapa..? kenapa bisa… anak-anak gimana, mereka masih kecil belum tau apa-apa. Kamu tega ya, ayah macam apa kamu.?” Aku pun marah dan masih nggak percaya dengan semua itu.

“ Anak-anak sama aku.” Jawab suamiku singkat

“………………” aku pun terdiam

 

*****

Beberapa minggu kemudian….

Suatu pagi aku bangun dari tidurku yang terlihat aku sudah sendiri disitu, terdengar suara ramai diluar kamarku. Aku keluar kamar dan ternyata anak-anak masih berada didalam rumah dan bermain bersama ibuku. Ibu ku melihat ku dengan penuh kasihan. Aku pun berusaha menahan air mata ini terjatuh. Aku tidak mau anak-anak aku tahu dan aku harus bisa itu. Aku pun bertanya pada ibuku.

“ Ada apa ibu..?” tanyaku pada ibuku

“ ……………..” ibuku pun terdiam tidak menjawab

“ ibu, ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?” Aku bertanya lagi pada ibuku, dan akhirnya ibuku menjawab.

“ kamu lihat ada apa di meja itu, tadi ada seseorang kesini memberikan itu untuk mu.” Jawab ibuku terasa berat. Aku pun mendatangi dan mengambil yang ada di meja dan melihatnya. Ternyata itu adalah sebuah undangan pernikahan suamiku dan perempuan itu.

“ Oh… perempuan itu namanya Anez. Aku harus bisa menahan air mata jangan sampai tau anak-anak. aku kasihan sama mereka.” Aku pun memanggil ibuku.

“ibuk… ibuk… jadi ini alasan nya buk. Tapi anak-anak gimana buk, anak-anak mau dibawa ayahnya. Aku nggak pantas ya buk jadi ibu mereka? Iya buk?” aku pun bertanya pada ibuku sambil menahan air mata.

“…………………….” Ibuku pun tidak bisa menjawabnya.

 

Sampai hari H pernikahan suamiku dan perempuan itu. Aku nekat datang mengantar anak-anak pada ayahnya. Aku pun sudah nggak bisa apa-apa lagi, sudah keinginan mereka untuk seperti itu, mertua saja sudah nggak mau mengakui ku sebagai menantunya, jadi buat apa dipertahankan. Tapi aku masih istri sahnya Adi dan belum ada kata pisah. Aku hanya diam dan diam. Terserah mau dia apa. Tapi aku harus bisa pertahankan rumah tangga aku, meski dia akan memilih perempuan itu. Yang aku lakuin sekarang adalah diam. Pada akhirnya nanti mereka juga pasti akan tahu siapa aku dan anak-anak ku. Hari itu aku sudah mulai tenang dan menyaksikan pernikahan suamiku dan perempuan itu.

Dan aku melihat suamiku duduk berdua dengan perempuan itu dipelaminan. Ada seseorang yang sudah mengenalku dan suamiku, beliau bertanya padaku.

“ Novi.. kamu gimana? Kenapa suami kamu menikah lagi? Kamu gimana?” dengan spontan orang itu bertanya padaku

“ hmm tidak apa-apa kok buk, saya masih istri sahnya mas Adi. Perempuan itu saja yang tiba-tiba datang… sekarang sih saya bebas sendiri saya bisa tiap hari bersama ibu saya. Nggak apa-apa.” Jawab ku

“ lalu anak-anak kamu..?” tanya ibu itu

“ anak-anak .. mau dibawa suami saya .” jawabku

“ Kasihan kamu, yang sabar ya !” ucap ibu itu

“ Baik bu.. “ jawabku sambil senyum. Waktu itu tiba-tiba suamiku menghampiri ku dan ingin bertanya padaku.

“ Novi.. “ dia memanggilku dengan namaku bukan sebagai istrinya. Rasanya sungguh sakit banget. Tapi aku berusaha baik-baik saja. Dan berkata padanya.

“ Anak-anak udah aku bawa kesini, kalau kamu mau merawat mereka silahkan nggak apa-apa, aku pamit pulang. Tapi izin kan aku pamit pada mereka.” Jawab ku

“ anak-anak, kalian bersama ayah ya, ibu mau pergi kerja, kapan-kapan ibu kesini lagi, baik?” ucapku pada anak-anak.

“ Baik ibu, jangan lama-lama ya perginya. “ jawab anak-anakku. Lalu aku pergi dari tempat itu.

Beberapa minggu kemudian…

Aku datang menemui anak-anak ku, dan ketika aku sampai yang membukakan pintu adalah perempuan itu.

“ Kamu.. ngapain kamu kesini..?” tanya perempuan itu

“ Aku mau ketemu anak-anak aku dan suamiku. “ jawabku

“ Hmmmhf.. ternyata mereka anak-anak kamu, sebenarnya aku dah tau lama, tapi aku memang nggak peduli aja. Sekarang mereka sudah nggak kenal lagi sama kamu, sekarang mereka adalah anak aku dan Adi adalah suami aku.. jadi kamu udah nggak ada urusan lagi, !” jawab perempuan itu

“ Aku masih istri sah nya mas Adi ya.. jadi kamu nggak ber hak bilang seperti itu, sekarang mana anak-anak aku?” jawab ku.

“ Mereka lagi pergi, nggak ada dirumah. Mending kamu pergi aja deh , udah nggak dibutuhkan lagi kamu..!” ucap perempuan itu.

“ Aku tunggu aja deh diruang tamu.” Lalu aku masuk dan duduk diruang tamu. Perempuan itu kesel dan memikirkan sesuatu. aku melihat foto-foto yang ada didinding hanya foto pernikahan suamiku dan perempuan itu dan foto kedua anak ku. Dan ternyata suami ku dan anak-anak tidak pergi melainkan mereka sedang tidur dikamar. Aku melihat karna aku melihat pintu kamar terbuka sedikit. Aku pun terdiam dan pura-pura tidak tau. Lalu aku pamit pulang.

“ okey.. aku pulang. Tapi ingat aku masih istri sah nya mas Adi. Dan kamu hanya istri pura-puranya mas Adi, dia itu cintanya sama aku bukan sama kamu sebenarnya. Dia hanya ingin berbakti saja pada orang tuanya. Ngerti?” jawabku

“ Heh… kalau ngomong jangan asal ya.. udah pergi sana.!” Ucap perempuan itu.

“ iya aku pergi, Assalamualaikum.. perebut suami orang.” Ucapku. Lalu aku langsung pergi pulang. Waktu itu hari sudah mulai petang dan tidak ada taxi lewat, gojek pun tidak ada, hp aku mati, akhirnya jalan kaki. Tapi aku merasa ada yang mengikutiku waktu itu. Aku terus berjalan. Tapi aku merasakan ada yang mengikutiku. Lalu aku tengok kebelakang, ternyata yang mengikutiku perempuan itu dengan membawa kayu dan memukul pundakku, tapi tidak begitu keras karna aku sempat mau berlari, dan perempuan itu mengejarku lagi, dan aku lari sekencang mungkin, dan kayu itu aku lihat dilemparkan ke arah ku tapi tidak mengenai ku, melainkan mengenai pengendara motor di samping ku yang sedang berlaju. Akhirnya pengendara motor itu terjatuh. Perempuan itu pun kaget dan ketakutan. Waktu itu sudah mulai gelap, aku pun tak sanggup untuk berlari dan aku pun terjatuh, pundakku kesakitan karna pukulan tadi. Tiba-tiba polisi datang dan memeriksa pengendara motor itu. Perempuan itu tidak bisa berlari karena ketakutan dan salah satu polisi membawanya untuk dimintai keterangan, dan polisi yang lain mengecek pengendara motor itu ternyata sudah tewas ditempat. Aku pun dibawa ke klinik terdekat untuk dipriksa, aku masih sadar tapi tidak kuat untuk berjalan. Aku pun bertanya pada polisi yang ada disamping ku.

“ Pak. Bagaimana keadaan pengendara itu pak? Dan bagaimana perempuan yang membuat semua ini pak?” tanyaku

“ pengendara itu dan penumpangnya semua tewas, dan perempuan itu sedang berada di kantor polisi dan kami sudah memberi tahu keluarganya.” Jawab polisi

“ Saya boleh ikut kesana pak?” tanya ku

“ Anda kenal dengan perempuan itu..?” tanya polisi

“ iya pak, dia yang merebut keluarga saya dan yang berniat membunuh saya pak tadi.” Jawabku apa adanya

“ Baik. Kita segera kesana, apa kah kamu baik-baik saja? Masih ada yang sakit?” tanya polisi

“ Saya baik-baik saja pak.” Jawab ku.

Beberapa menit kemudian aku dan polisi tiba di kantor polisi dan menemui perempuan itu, dan ternyata suamiku sudah berada disitu.

“ Kamu kok kesini ?” tanya suamiku pada ku

“ Seharusnya aku yang bertanya, kenapa istrimu yang satu ini mau membunuhku dia nggak suka sama aku, apa kamu tau rencana dia ? jawab…. Jawab mas..?” tanyaku marah

“Apa..? dia mau bunuh kamu? Nggak mungkin, buat apa?” tanya suamiku belum percaya

“ Pak polisi aja tau dari CCTV, sebenernya kamu perempuan pembunuh, kamu nggak tahu ya kalau disemua sudut jalan lampu merah ada CCTV? Pinter amat sih kamu sampai nggak tau, kalau mau bunuh aku , dirumah kamu aja tadi nggak ada CCTV jadi kamu nggak bakalan ketahuan seperti ini. Gimana sih.. ” jawab ku

“ Anez… jadi kamu?... kenapa kamu lakuin itu?” tanya suamiku pada perempuan itu. Perempuan itu tidak menjawab satu kata pun. Hanya diam dan diam.

“ Kau ingin aku mati dan ambil suamiku. Iya kan?” tanyaku pada perempuan itu.

Dan akhirnya perempuan itu ditahan. Dan suamiku menyesali semuanya, mertua dan orang tua nya pun sangat kecewa padanya. Aku pun sangat kecewa dengan mertua ku. Aku pun bahkan sulit untuk memaafkannya. Nggak tau kenapa aku nggak bisa. Aku hanya meminta satu hal saja. Kembalikan anak-anak ku padaku. Aku tidak masalah suamiku tak bersamaku, asalkan aku bersama dengan anak-anak ku. #SELESAI#

KISAH DARI SEBUAH MIMPI 6

KETIKA KAU MUNCUL KEMBALI

 

22. Ketika Kau Muncul Kembali

 

Seperti biasa ya guys.. masih berada di tulisan kisah dari sebuah mimpi. Kadang orang menganggap mimpi itu hanya bunga tidur dan nggak akan menjadi nyata atau apalah yaa… mimpi juga kadang bisa diingat dan kandang sekilas lalu lupa. Juga bisa membentuk sebuah cerita panjang. Aku sering mimpi dan membentuk sebuah cerita. Maka dari itu dari inti mimpi itu aku membuat sebuah kisah. harus terus penasaran ya guys apa yang aku tulis disini..!!!

 

******

Ceritanya itu, dia seorang mahasiswa Tiara namanya, dia mempunyai teman laki-laki namanya Raffi. Mereka setiap hari selalu bersama. Mereka sudah jalan hampir 5 tahun. Akan tetapi setelah lulus kuliah mereka berpisah dan nggak pernah kontekan lagi. Raffi pergi meninggalkan Tiara. Selama 3 tahun lamanya tanpa kabar. Mereka sudah dengan kehidupan mereka masing-masing. Dan suatu ketika Tiara bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat baik juga, selalu menemani Tiara tiap harinya. Dimas namanya. Mereka sudah  2 tahun berteman dan akhirnya Dimas menikahi Tiara. Mereka pun sudah menjadi keluarga yang bahagia. Tiara pun juga sudah melupakan Raffi.

Selama 2 tahun menjadi istri Dimas, tiara belum dikaruniai seorang anak. mereka selalu sabar dengan semua itu. Tiara setiap harinya bekerja disebuah butik. tiara mempunyai sahabat baik disana Sofi namanya. Sofi itu adalah sepupu yang mempunyai butik tempat kerja Tiara. Suatu ketika sofi mengajak Tiara pergi liburan, berdua saja. Tiara pun meminta izin pada Dimas suaminya. Mereka pergi liburan di pantai, mereka berdua bercerita-cerita panjang lebar. Sofi itu belum menikah. Tapi beberapa bulan kedepan punya rencana menikah.

“ Tiara, pokoknya nanti kamu harus datang diacara pernikahan aku, kamu harus dampingi aku..” pinta Sofi pada Tiara.

“ iya tenang , aku pasti datang. Ngomong-ngomong siapa sih calon suami kamu..? jadi penasaran. Kan kamu tertutup banget. “ ucap Tiara

“ nanti aja, pasti akan tau. Oiya besok kamu ikut aku pilihin gaun pengantin buat aku, kebetulan dia juga aku suruh dateng. “ ucap Sofi.

“kenapa aku harus ikut, kan udah ada dia..” tanya Tiara

“udah ikut aja,, pliiis yaa tiaraaa…!” Sofi memohon pada Tiara suruh datang.

“ iya ..iya .. aku ikut.. tapi aku ajak suami aku ya..nggak mau aku jadi obat nyamuk”

“ naaah gitu dooong. Okey..okey ajak aja nggak apa-apa.“ Sofi pun merasa senang karena sahabatnya mau menemani nya untuk memilih gaun pengantin dibutik untuk persiapan pernikahannya.

Keesokan harinya….

Waktu itu Tiara mengajak suaminya pergi ke butik untuk menemani Sofi memilih gaun pengantin. Dan kebetulan suaminya mau ikut.

Setelah sampai dibutik, tiara dan suaminya mencari sofia. Ternyata belum datang. Dan tiara berniat untuk menelvon Sofi. Akan tetapi ketikan mau menelvon sofi baru datang. Dan memanggil tiara.

“ Tiara…. “ panggil Sofi

“ Hey… Sofi baru datang, gimana siih, orang mau dipilihin gaun malah telat datangnya.. haha” ucap Tiara

“ hehe iya maaf.. tadi berhenti dulu beli sesuatu. makasih ya dah dateng Tiara… Dimas, kalian tambah serasi aja siih… hehe” ucap Sofi

“ ya trus biasanya nggak gitu?” tanya Tiara

“ haha… nggak …nggak bercanda.,, okey..okey siip” jawab Sofi

“ ngomong… ngomong kamu kok sendiri? bilangnya sama calon suami ..?” tanya Tiara

“ iya.. tuuh masih dimobil… bentar lagi pasti kesini kok..”

Jawab Sofi. Ketika itu calon suami Sofi masuk kedalam butik itu menghampiri Sofi dan yang lain. Tiara pun kaget melihatnya, karena ternyata calon suami sofi adalah Raffi mantan Tiara. Begitu pun dengan Raffi, dia juga sangat terkejut.

“ Tiara…?” panggil Raffi. Akan tetapi Tiara mengalihkan semuanya karna Tiara menahan air mata yang membuat Tiara kecewa dan Tiara berfikir juga percuma karna Tiara sudah mempunyai suami yaitu Dimas. Tapi namanya ditinggal bertahun tahun tanpa kabar ya pasti kecewa lah.

“ kalian sudah kenal..?” tanya Sofi.

“ Sofi… yuk buruan milih gaunnya soalnya aku nggak lama, ada urusan sama Dimas.

“ tapikan belum kenalan… “ ucap Sofi

“ udah nggak apa-apa, nanti aja. Oh iyha sayank.. tadi ibuk nitip suruh belikan kue, kamu belikan dulu ya. . nanti aku telvon kalau aku sudah selesai.. yuk go !” pinta Tiara

“ okey Siap Ibu negara… aku pergi dulu ya..”

“ Cieee kalian…. Nggak nggobrol-ngobrol dulu ni Dimas..?” tanya Sofi

“ maaf saya harus melaksanakan tugas Nyonya Sofi..” jawab Dimas Bercanda.

“ bisa aja… okey..okey siap. Ya udah yuk kita pilih-pilih gaun,” jawab Sofi. Dimas pun pergi untuk membeli kue untuk ibu nya. Raffi pun sangat merasa bersalah pada Tiara karena sudah meninggalkan Tiara selama 3 tahun. Pada saat itu dia tak berkata apa-apa.

Pada saat Sofi mencoba gaun-gaunnya Tiara menunggu didepan kamar ganti. Dan Raffi menyapa Tiara dengan nada berat sekali.

“ Tiara… apa kabar kamu.?” Tanya Raffi

“ hmmm.. baik.” Jawab Tiara singkat dan hati pun terasa tidak fokus. Dalam dati tiara berkata (“ Kenapa harus muncul lagi sih dia, setelah 3 tahun dia tinggalin aku, lalu dia akan menikah dengan sahabat ku sendiri, apa aku harus menangis, apa aku harus kecewa, apa aku harus marah, apa aku harus bahagia?”)

“ kamu sudah nikah ya..?” tanya Raffi

“ sudah..” jawab Tiara singkat

“ Tiara… maafkan aku ya..!” ucap Raffi

“ untuk apa kamu minta maaf,  udah nggak ada masalah lagi kok. Itu kan yang kamu mau.. nggak apa-apa. Aku sudah bahagia kok.” Jawab Tiara dengan menahan air mata.

“ kamu pasti marah sama aku. Iya kan..? aku bisa jelasin sama kamu.” Ucap Raffi karna merasa bersalah.

“ nggak usah, nggak ada lagi yang perlu dijelaskan, semua udah jelas, kamu tinggali aku 3 tahun nggak ada kabar, ketika ketemu kamu mau nikah dengan sahabat aku, aku nggak mau merusak kebahagiaan sahabat aku. Lagian buat apa, aku juga sudah punya suami yang mau ngerti aku, apa pun kondisiku. Dia selalu menghibur aku. Udah lah lupakan saja…” jawab Tiara panjang lebar.  

Beberapa menit kemudia Sofi keluar dari kamar ganti.

“gimana Tiara…. ? cocok nggak..?” tanya Sofi

“ waaah cantik banget,, bagus kan pilihan aku, ?” jawab Tiara

“Beneran ini… nyaman banget sih dipakai… iya deh karna yang milihin sahabat aku, aku mau yang ini deh… “ jawab Sofi.

“ oh iya .. karna kamu sudah nyaman dengan gaunnya, aku ada urusan niih,, mau kerumah ibuk. Aku telvon suami aku dulu deh. “ ucap Tiara

“ yah …kok buru-buru sih…? Nggak makan-makan sam ngobrol-ngobrol dulu niih?” tanya sofi

“ Hallo.. sayank, aku udah niih, jemput aku ya..?” Tiara menelvon dimas suaminya.

“ Siap ibu negara, ini juga udah mau nyampek.” Jawab Dimas.

Setelah beberapa menit kemudian Dimas datang dan tiara dan suaminya berpamitan.

“ beneran nii nggak ngobrol-ngobrol dulu kalian..?” tanya Sofi lagi

“ hmmm lain kali aja ya,, ibuk sudah nungguin. Daaaaa…?” jawab Tiara. Mereka pun pergi dari butik itu.

Dalam hati Raffi berkata (“Pasti Tiara menghindar dari aku, dia pasti marah sama aku. Memang salah aku, dulu aku pergi dan nggak ngabarin dia. Aku pikir aku nggak bakalan ketemu lagi dengan Tiara, tapi malah gini jadinya.”)

“Sayank.. kamu kenapa sih?.. hallo.. diem aja.” Tanya sofi pada Raffi karena melamun sedari tadi.

“eh.. nggak apa-apa, gimana sudah pilih gaunnya?” jawab Raffi

“ udah nii,, kamu aku lihat dari tadi beda, ada apa sih?” tanya Sofi penasaran

“nggak ada apa-apa kok.” Jawab Raffi

“kamu kenal sama Tiara?” tanya Sofi

“Sofi, gimana … sudah pas sama gaunnya?” tiba-tiba pemilik butik itu alias tante dari Sofi sendiri datang dan bertanya pada Sofi dan menghampirinya.

“eh tante,,, udah tante” mereka pun ngobrol bersama.

“hmmm lega.” Dalam hati Raffi, karena tantenya Sofi dapat mengalihkan pembicaraan yang sangat menegangkan buat Raffi yang tidak siap untuk menjawab.

Dalam perjalanan Tiara dan Dimas, Dimas melihat Tiara sedang melamun, Dimas pun bertanya.

“Kamu nii kenapa sih sayank.. dari tadi nglamun aja, sikapmu juga beda tadi. ?” Dimas sedikit kawatir

“Aku hanya Syok saja sayank..” jawab Tiara

“Syok..? kenapa? Aku masih ngggak ngerti..” tanya Dimas bingung.

“Gimana ya ceritanya,, emmm aku pernah kan cerita kalau dulu aku pernah selama 3 tahun ditinggalin pacar aku tanpa ada kabar. Dan sekarang dia muncul kembali, dan akan menikah dengan sahabatku sendiri sayank. Gimana nggak syok?” jawab Tiara

“Jadi laki-laki tadi yang dulu pernah kamu ceritakan? Pantas saja tadi dia panggil nama kamu, dan sebenarnya kita nggak ada rencana kerumah ibuk kan? Makanya sayank merencanakan kerumah ibuk tadi karna masalah ini ? iya?” tanya Dimas

“Iya… aku nggak nyangka dia bakal muncul kembali, padahal aku sudah lua dengannya. Tapi kenapa harus dengan sahabat aku sendiri sayank..” ucap Tiara dengan meneteskan air matanya.mereka pun tidak jadi pergi kerumah ibunya. Karna Tiara sedang kacau pikirannya saat itu.

“ya sudah sayank.. kita pulang saja.” Ucap tiara

“nggak jadi kerumah ibuk nii?” tanya Dimas

“Ngak jadi..” jawab Tiara

“Lalu kuenya…?” tanya Dimas

“Biar dimakan anak-anak…” jawab Tiara spontan

“Anak-anak….? kan kita belum punya anak Sayank..” jawab Dimas bingung

“ Oh iya… anak-anak tetangga aja deh… “ jawab Tiara

“ Kamu nii biasa aja sayank… ya uda sekarang lupakan kesedihan ya, aku pasti akan selalu menjaga dan selalu menghiburmu, okey ibu negara..?” ucap Dimas yang selalu membuat Tiara senang.

“hahahahaha…” mereka pun tertawa bersama.

Dan Tiara pun berusaha untuk bisa melupakan masalalunya ketika dia muncul kembali. SELESAI

KISAH DARI SEBUAH MIMPI 5

AKU BUKAN JODOHNYA

21. Aku Bukan Jodohnya

 

Masih dengan kisah ku dari mimpi ya guys. Jangan bosan-bosan membaca ya. . penasaran gimana kisahnya? Yuk baca terus. !!

 

*****

Ketika itu ada sebuah kisah tentang Sepasang kekasih yang bisa dikatakan mereka itu saling mencintai dan akan berniat untuk menikah. Mereka adalah Putra dan Anna. Orang tua Anna sudah setuju dan merestui hubungan mereka. Akan tetapi orang tua Putra tidak merestui hubungan mereka. Dan sampai akhirnya mereka harus berpisah. Mereka pun sudah tidak  pernah bertemu atau kontek-kontekan lagi. Dan beberapa tahun kemudian anna mendapat kabar bahwa Putra sudah dinikahkan dengan seorang wanita anak dari sahabat orang tua Putra.  Ketika itu Anna sangat kecewa dengan semua itu. Akan tetapi mau berkata apa lagi karna semua tidak seperti yang mereka bayangkan. Dan pada akhirnya Anna pun berusaha melupakan Putra. Dan kembali dengan aktifitas Anna kuliah dan kerja.

Setelah beberapa tahun kemudian…

Anna secara tidak sengaja mendatangi rumah karna sebuah utusan dari tempat kerja. Dan anna tak sengaja bertanya dengan seorang pria yang sedang mencuci mobilnya. Dan bertanya ..

" Assalamualaikum mas..? "

" Waalaikumsalam. Iyha ada yg bisa saya bantu..?"

" Kamu...? "

" Kamu..? "

Mereka semua terkejut. Dan Anna bertanya

" Jadi saputra itu kamu?" Anna terkejut melihatnya saputra yg dia kunjungi adalah Putra.  mantan kekasih Anna.

" Iya., kamu ngapain kesini?.. " Tanya  Putra balik.  Dia pun juga terkejut.

" Aku.. Disuruh ayah ku menyampaikan ini" Jawab Anna sambil menyodorkan berkas pada Putra.

" Oh iyha.. Jadi pak Budi ini ayah kamu?" Tanya Putra. Mereka pun saling bertatap muka dan tidak berkata apa pun. Anna pun menahan air mata. Dan tanpa bicara apa apa lagi pada putra. Begitu pun dengan putra.  Putra mengajak Anna masuk ke dalam rumah. Anna pun masuk kedalam rumah Putra dan berbicara dikursi ruang tamu. Mereka pun tidak menyangka kalau akan bertemu kembali. Anna pun masih teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu tentang hubungan mereka yang tidak disetujui.  Rasanya Anna tak bisa berbuat apa apa disana dan tak bisa mengeluarkan kata satu pun. Waktu itu Putra mengatakan sesuatu pada Anna.

" Anna.. Gimana kabar kamu? " Dengan memberanikan diri putra bertanya pada Anna.

" Hmm kabar aku ... Alhamdulillah baik putra. " Anna pun menjawab dengan berat.

" Anna... Aku minta maaf. ! " 

" Emm iyha gpp kok. Kamu nggak salah.  Oiya, kok sepi istri kamu sama orang tua kamu mana? Denger-denger kamu sudah menikah.. Slamat ya..! " Anna pun bertanya balik pada putra.

" Ayah aku lagi dikantor, istri aku lagi blanja sama  ibu aku tdi. " Jawab Putra.

" Oh gtu.. kamu sendiri kok nggak kerja?” Tanya Anna balik

“ iyha aku nanti siang mau meeting, ini masih dirumah. “ jawab Putra

“ oh iyha ..Aku rasa . Udah cukup ya. Aku harus pulang. Nggak pantas aku disini. . nggak enak kalo dilihat tetangga. Sekali lagi aku minta maaf. Aku hanya menyampakan ini saja dari ayah. Aku pamit ya..! "

" Tapi Anna... Aku...! "

" Nggak apa-apa... Aku pamit ya..! " Anna pun berpamitan tan langsung pulang.

Sesampai rumah, Anna pun tak bisa tidur dan selalu keingat dengan putra. Air mata pun terjatuh. .dalam hati Anna pun berkata. " Kenapa aku harus bertemu lagi dengan dia ..? "

Tiba-tiba Ayah Anna melihat Anna, anak satu satunya sedang menangis di teras belakang rumah.

" Anna.. Kamu kenapa?" Tanya Ayahnya

" Eh ayah... Nggak apa-apa kok ayah.. " Jawab Anna sambil tersenyum menyembunyikan air matanya yg sudah terjatuh.

" Gimana .. Tadi sudah disampaikan sama Mas Saputra. Oh iya saputra itu ayah kok tak asing lagi ya dengan dia. Seperti ayah pernah mengenalnya tapi ayah lupa. "

" .......... " Anna pun terdiam.

" Anna.... Kamu kenapa?.. Cerita sama ayah. Kamu ada masalah? Ayo cerita.! " Ucap ayah Anna

" Ayah... Ayah bener-bener tidak mengenal siapa saputra? " Tanya Anna. Air mata pun terjatuh.

".. Heii.. Anna. Kamu kenapa menangis? Cerita pada ayah. "!

" Saputra itu Putra yah mantan Anna beberapa tahun yg lalu. Ayah ingat? "

" Apa? Jadi dia putra.? " Ayah Anna pun terkejut.

" Dia sekarang sudah menikah ayah.. Kenapa harus bertemu dengan dia lagi ayah. !? " Ucap Anna . Air mata pun tak berhenti terjatuh.

" Sudah laah Anna . Kamu jangan menangis. Dia memang bukan jodoh kamu. Keluarga dia saja yang tidak suka dengan kita. Biar kan saja. Kamu yang sabar. "

“ ………” Anna diam . Anna pun berusaha melupakan.

Tak lama kemudian, ada yang telvon Anna.

"Hallo..Assalamualaikum? " Jawab Anna

" Waalaikumsalam.. Anna.. "

"......... " Dalam hati Anna berkata ("suara itu... ") Anna hafal dengan suara itu. Suara itu adalah suara  Putra.

" Iya ini siapa? " Tanya Anna pura-pura tidak tau. "

“ ini aku, putra.” Jawab putra

“ kamu, kok tahu nomor telvon aku? Kamu kenapa telvon?” Tanya Anna

“ Aku sengaja cari tau kontak kamu, besok kamu mau kan bertemu dengan ku. Sebentar saja. Aku mau bicara sama kamu.” Pinta Putra ingin bertemu dengan Anna.

“ Buat apa, mau bicara apa? Udah nggak ada yang mau dibicarain. Lagian kamu suami orang, kita nggak pantas untuk bertemu.” Jawab Anna.

“ Tapi Anna… “

“ sudah ya ,, aku lagi kerja. Assalamualaikum..” Anna langsung menutup telvonnya.

“ waalaikumslam.. “ jawab Putra semakin merasa bersalah pada Anna.

Anna pun tidak mau bertemu atau pun berbicara dengan Putra lagi, akan tetapi Anna masih belum bisa melupakan Putra. Karna hubungan mereka dulu dari semenjak sekolah hingga lulus sekolah. Dan diakhiri dengan perpisahan yang tak diinginkan.

Beberapa hari kemudian…

Anna sedang tidak bekerja, dan dia pergi jalan-jalan sendiri. Anna duduk di sebuah caffe. Dia bingung mau ngapain. Sambil sibuk dengan Handphone nya tiba tiba ada seorang laki-laki duduk didepannya. Anna pun tak melihatnya dia siapa. Dan kemudian laki-laki itu menyapa.

“ Hai … Anna..?”

“ iyha…” jawab Anna sambil melihat kali-laki itu. Dan ternyata dia adalah putra.

“ Kamu….. kok kamu ada disini, kamu ngapain?” Tanya anna sedikit kaget.

“ hmmm kebetulan aja tadi mau makan siang. Kamu kok sendiri aja.?” Tanya balik Putra pada Anna.

“ iyha.. kan aku selalu sendiri.. “ jawab Anna santai

“ Kamu… bisa aja. Aku temenin kalau gitu..” jawab Putra

“ Memangnya kamu nggak ada kerjaan apa, kok mau disini.” Tanya anna

“ nggak ada kerjaan, kan lagi sama kamu..” jawab putra tersenyum

“ kamu nii.. kenapa sii jahat sama aku..?” Tanya Anna

“ Maafkan aku Anna.. aku waktu itu nggak bisa berbuat apa-apa Anna..” jawab Putra dengan perasaan rasa bersalahnya pada Anna.

“ …… aku faham kok.. “ jawab Anna singkat.

“ ya udah… yuk..!” Ucap  putra dengan PD nya mengajak Anna

“ …… kemana?” Tanya Anna kaget.

“ ikut aku laah… aku tunjukkan sesuatu sama kamu..”

“ Apa an sii..?” tanya Anna bingung.

Putra pun mengajak Anna pergi dari tempat itu.

Diperjalanan Anna masih bertanya-tanya pada Putra, mau dibawa kemana si Anna.

Beberapa jam kemudian…

Mereka sudah tiba dirumah. Dan ternyata rumah itu rumah putra, disana sepertinya ada acara. Entah acara apa. Putra pun tidak tahu ada acara dirumahnya. Dan Anna juga nggak menyangka bisa diajak Putra pergi kerumahnya.

“ Putra … kamu yakin ngajak aku kesini..? tapi ini kan rumah kamu dan ada acara disini.. nanti gimana dengan keluarga kamu, terutama istri kamu.? Aku pulang aja ya..?” ucap Anna bergegas akan balik kanan.

“ udah.. nggak apa-apa, kan Cuma main aja kok. Istri aku belum pulang. Dia masih di rumah ibunya. Yuuk masuk aja. !” jawab Putra.

Mereka pun akhirnya masuk kerumah putra. Dan disana Anna bertemu dengan tamu orang tua Putra. Dan sedikit senyuman untuk mereka sambil masuk keruang tamu. Dan Anna pun melihat lihat rumahnya , ruang tengah tepatnya. Disana ada terpajang foto Putra dan istrinya yang sangat besar disana. Disebuah dinding didekat Televisi. Dan Anna bertanya

“ Putra… itu ya istri kamu..?” Tanya Anna sambil menahan air mata.

“ emm… iyha.. dia …istriku..” jawab Putra Berat.

Kemudian tamu itu menyapa Putra dan Anna.

“ Putra.. dia siapa?” Tanya salah satu tamu ayahnya.

“ ……………….” Putra pun diam. Tiba-tiba orang tua putra datang dari ruang atas. Putra pun bingung mau berkata apa pada mereka. Anna hanya diam tak berkata apa-apa.

“ Putra…. Dia siapa? Kok kamu…” Tanya ibu Putra dengan tegas.

“ tante… apa kabar?” Tanya Anna memberanikan diri untuk menyapa ibu Putra.

“… kamu siapa? Kenapa bisa sama Putra..?” Tanya ibu putra

“ Dia Anna bu.. mantan aku yang dulu pernah ibu tolak mentah-mentah didepan kedua orang tuanya. “ jawab Putra dengan sedikit marah dengan sikap ibunya yang terlalu berlebihan.

“.. apa..? kenapa kamu bawa kesini..? gimana kalau nanti tau istri kamu, istri kamu sebentar lagi pulang..” jawab ibunya marah

“ tenang tante.. saya nggak bermaksud apa-apa kok, saya hanya silaturohmi aja. “ jawab Anna dengan hati tenang. Kemudian istri putra tiba-tiba datang dan semua langsung terdiam.

“ ibu.. ada apa ini, kok semua pada diam? Perempuan itu, siapa?” Tanya istri Putra bingung. Kemudian ibu putra langsung menjawab

“.. dia anak teman ibu sayang.. tadi ibu suruh kesini mau pesan sesuatu..” jawab ibu putra berbohong.

“ oh gitu… “ ucap istri putra singkat.

“ bukan … dia mantan aku sebelum kamu ada dalam rumah ini.” Jawab putra nekat.

“ putra…!” bentak ibu putra.

“ kenapa buk.. kenapa harus ditutup tutupin..” Putra jawab apa adanya.

“ apa…? “ istri putra pun bingung dengan apa yang dikatakan oleh putra. Lalu Anna dengan spontan bicara sebenarnya pada semua orang yang ada dirumah itu.

“ jadi gini.. iyha… aku Anna. Dulu aku ada hubungan sama putra, malah kami berencana mau menikah. Tapi kami tak direstui sama kedua orang tua putra. Entah alasan apa. Dan pada akhirnya setelan beberapa tahun kami pisah. Kamu dan putra menikah. Aku memang masih mencintai putra, mungkin putra juga masih ada rasa sama aku. Dia menikah sama kamu karna terpaksa. Tapi entah kenapa aku dipertemukan lagi dengan putra dengan cara tidak sengaja” jawab Anna spontan.

“……..kamu.. “ kemudian ibu putra menampar Anna.

“……tante..” Anna terkejut dan kesakitan.

“ ibu.. kenapa ibu tampar Anna,“ Putra semankin kecewa dengan sikap ibunya.

“ dasar perempuan nggak tau diri.. lancang kamu bicara seperti itu.” Ucap ibu putra marah

“……….. “ Anna diam dan air mata pun terjatuh.  Dan kemudian Ibu putra menarik tangan Anna diajak ke luar rumah.

“ sekarang kamu ikut aku, jangan mencari gara-gara ya disini. “ ibu Putra langsung menarik Anna ke luar rumah.

“ Kenapa Tante..?” Tanya Anna sambil menangis.

“kamu.. masih bilang kenapa..? sekarang jangan pernah temui Putra lagi, dia sudah bahagia dengan istrinya. Harusnya kamu tau diri. Sudah sekarang kamu pergi dari sini,!” Ibu Putra menyuruh Anna pulang.

“ Baik tante, Anna pergi..” jawab Anna singkat dan lalu pergi.

Setelah sampai dirumah Anna pun bertemu dengan Ayah dan ibunya. Dirumah keluarganya sedang makan bersama.

“…….. Assalamualaikum… “ Anna mengucapkan salam dan langsung pergi ke kamar.

“ Waalaikumsalam… “ jawan kedua orang tua Anna. Mereka bingung kenapa tiba-tiba Putrinya seperti ada masalah dan langsung pergi kekamar tampa salim dengan orang tuanya. Ibu Anna pun langsung menghampiri Anna.

“ Anna… kamu kenapa sayang..? pulang salam tanpa salim dengan ayah ibu, kamu ada masalah?” Tanya ibu Anna.

“ ………..” Anna malah tambah menangis dan memeluk ibunya.

“ loh ,,loh ,,,loh… kenapa Anna , kok tambah menangis.. ? cerita sama Ibu..” Ibu Anna pun terheran heran melihat Anna histeris begitu.

“ ibu… Anna sedih buk,” jawab Anna

“ iyaa.. sedih kenapa? Cerita sama ibu..” ibu Anna pun penasaran dengan masalah Anna.

“ Kenapa aku harus ketemu lagi sih buk dengan putra..? dia sekarang sudah menikah buk dengan wanita lain. dan tadi aku dirumahnya dan aku dipermalukan buk sama ibunya putra, padahal aku nggak sengaja. Masa iya aku mau menghancurkan keluarganya putra. Jelas-jelas putra sendiri yang masih mengharapkan aku buk, dia terpaksa nikah dengan wanita itu, itu ya karna ibunya putra yang memandang kita rendah.,” jawab Anna dengan nada emosi.

“ Astagfirullohaladzim ..Anna… istigfar Anna, yang sabar. Putra sekarang sudah jadi suaminya orang lain, ya meski dia tidak mencintai tapi mereka sudah sah menjadi suami istri Anna , kamu nggak boleh berada di kehidupan mereka.” Ucap Ibu Anna pada Anna.

“ Siapa yang mau sih buk ada dikehidupan mereka, Anna nggak sengaja buk ketemu, ya karna disuruh Ayah . kalau Anna tidak disuruh Ayah mengantar berkas kerjaan Anna nggak bakal ketemu dengan putra lagi buk. Anna tu pingin banget ngelupain buk, tapi kenapa harus ketemu lagi dengan putra..? Jawab Anna dengan air mata yang tak henti terjatuh.

“ ya sudah kita keruang makan yuk, makan dulu sudah ditunggu sama Ayah..!” ajak ibu Anna.

“ …ehmmmm iya deh buk..Anna faham kok.” Anna pun pergi ke ruang makan dengan ibunya.

“ sini makan, jangan nangis melulu..” ucap Ayah Anna.

Setelah selesai makan, Ayah Anna pun mengajak berbicara di ruang tamu.

“ Anna… sudah ya jangan sedih lagi, diambil hikmahnya saja. Mungkin putra memang buka jodoh kamu. Jadi kamu yang tenang, sabar dan terus berdo’a.

“ Tapi ayah.. kenapa aku harus ketemu dengan dia lagi sih yah?” Tanya Anna belum tenang.

“ ya .. mungkin karna dunia ini sempit kali ya buk.. jadi sejauh apapun satu dua yang pasti ketemu dimana pun berada. “  jawab Ayah Anna sambil menghibur Anna.

“ ibu Ayah.. jadi Anna kamu harus.. sabar. Jangan lupa senyum , semangat. Okey..?”

“  ………. Hmmmmm … iya, Ayah , ibu.. mungkin memang Aku bukan Jodohnya. Anna harus bisa melupakan perasaan ku sama putra. Ibuk…. Mau nggak temenin Anna..?” pinta Anna dan menghela nafas.

“ kemana memangnya Anna..?” Tanya ibu Anna

“ ke supermarket.. “ jawab Anna singkat.

“ mau beli apa Anna ,, tumben banget ajak ibu..biasanya juga sendiri..” Tanya ibu terheran-heran.

“ mau beli Coklat buuu…. Anna mau beli coklat yang banyak dan mau Anna makan hari ini juga. “ jawab Anna dengan tangisn manja

“ idih.. ayah Anak Ayah niii.. lagi galau aja,, ni yah cari in jodoh ni yah… !” ucap ibunya bergurau.

“ hahahahaha…. “ Ayah dan ibu Anna pun tertawa dengan Anak kesayangnya. Dan berakhirlah sampai disini, Anna pun berusaha melupakan perasaannya pada putra.  Semoga bisa ya Anna. 

KISAH DARI SEBUAH MIMPI 4

Tidak Nyaman

 

Hay Guys, masih lanjut dengan kisah mimpi aku lagi ya, ada cerita lagi ni.. ceritanya seru dan mungkin pingin ketawa, lucu, aneh, dan mengharukan. Dan juga apalah-apalah… jangan bosan ya, sekedar hiburan aja sii… tetap semangat menulis dan membaca ya guys…!”

Dea, dia adalah seorang perempuan yang sangat ... bisa dibilang dari orang yang mampu. Orang tuanya adalah Pengusaha minyak terkenal di kotanya. Bisa dibilang juragan minyak. Dea itu adalah anak tunggal. Dan dia pun juga sudah menikah dengan seorang laki-laki yang juga mempunyai usaha sendiri. Kegiatan Dea hanya menemani kedua anaknya dirumah. Kadang juga Dea pergi bermain dengan temannya jalan-jalan atau pun tamasya dengan teman alumni sekolahnya.

Rumah tangga Dea biasa biasa aja. Suami Dea pun selalu sabar dan sayang dengan keluarganya. Akan tetapi ada yang Dea nggak suka dengan tingkah laku suaminya. Menurut Dea, suaminya selalu mempermasalahkan apa yang dilakukan Dea. Dia selalu komentar, selalu ingin tau atau bisa dibilang selalu kepo. Sering bicara kasar dan selalu curiga. Itu laah yang membuat Dea tidak nyaman. Atau malas, dengan itu Dea sering keluar rumah entah itu pergi ke Mall, rumah teman atau ditempat wisata. Oiya ngomong – ngomong soal wisata , kalau suami Dea itu susaah banget diajak yang namanya wisata atau liburan, siapa sih yang nggak pengen liburan. Dimana-mana suami wajib ngajak keluarga nya liburan kalau nggak 1 minggu sekali.. minimal 1 bulan lah . tapi bagi Dea nggak ada kata libur. Kesel kan... ? coba kalian sendiri, bosan nggak kalau tanpa liburan. Ya itu laah keluarga mereka, suami sibuk sendiri dan sang istri mencari hiburan diluar sana, anak-anak bersama neneknya dirumah.  Suatu ketika Dea nggak sengaja pergi kekota niatnya mencari buku buat baca-baca dirumah. Yaa dari pada bengong bingung mau ngapain. Dia pergi kesebuah toko buku dia mencari buku disitu. Dan disitu Dea bertemu seorang laki-laki yang juga mncari cari buku. Dan laki – laki itu bertanya pada Dea.

“ Hai... lagi cari buku ya..?” tanya laki – laki itu

Bukan,, lagi cari nasi padang . Ya cari buku laah ... masa cari nasi padang..” Jawab Dea kesel

Ya elah cuek amat.. lagi marah ya..?” tanya laki-laki itu sambil senyum senyumin si Dea.

Kamu tuu siapa sii kepo banget.. senyum ..senyum.. seneng lihat orang lagi marah, galau segala macam..?” jawab Dea sewot.

Ya udah maaf...maaf.. kalau marah cantik deh..” ucap laki-laki itu.

Hmmm maaf ya ... nggak seharusnya aku marah-marah gini ke kamu..” ucap Dea pada laki-laki itu.

Iya .. nggak apa-apa santai aja. Ya udah kalau gitu kenalan boleh kan?.. “ jawab laki-laki itu.

Iya boleh. “ jawab Dea

Ya sudah sini handphone kamu..!” pinta laki-laki itu

Buat apa low..?” tanya Dea

Udah sini dulu..” laki-laki itu langsung meminta HP si Dea dan ternyata dia mencatat nomor Hp laki-laki itu di Hp Dea. ya niatnya biar bisa kontek-kontekan dengan Dea.

Nih HP kamu... kalau kamu butuh teman curhat bisa chat atau telvon aku.” ucap laki-laki itu.

Iya.. kamu siapa sii?” tanya Dea heran dengan laki-laki itu.

“ Kenalin aku Damar... kamu siapa?”

Aku Dea.. “ jawab Dea

Kamu kerja dimana?” tanya Damar

Aku nggak kerja..” jawab Dea

Oh.. usia kamu berapa? Masih kuliah berarti kalau nggak kerja?” tanya Damar

Kenapa tanya usia.. aku udah usia 29 ,, uda nikah dan punya 2 anak. kamu pasti yang masih kuliah.. masih single lagi... usia kamu pasti 25?” jawab

Oh istri orang ternyata.. uda punya anak 2.. kamu salah aku bukan 25.. tapi sama kaya kamu.. 29 . kita seumuran. Aku juga nggak kuliah kali’ .. kerja  “ ucap Damar

Masa iya kita seumuran.. oiya kenapa memangnya kalau aku istri orang?” tanya Dea

Nggak apa-apa kok, kamu beda aja. Nggak kelihatan kalau kamu uda berkeluarga. Oiya ... kamu lagi ada masalah ya... aku bisa kok jadi teman curhat kamu. “ ucap si Damar.

Yakin kamu mau berteman dengan aku..? emang nggak malu berteman sama mamah muda..?” tanya Dea

Ngapain harus malu sii.. cari teman kan nggak pandang usia atau status.. berteman dengan siapa aja boleh nggak ada yang nglarang. Betul apa tidak..?” jawab Damar dengan serius.

Iya juga sii... oiya kalau kamu emang seumuran dengan aku,, dulu kamu SMA nya dimana? “ tanya Dea

Di SMK 3 dikota. Kamu sendiri?” jawab Damar

Aku di SMK 1.. sekarang kalau boleh tau kerja dimana ?” tanya Dea

Aku kerja di toko elektronik,” jawab Damar

“kamu tadi mau cari buku apa..?” Tanya Dea

“Aku mau cari buku tentang masak-masak” jawab Damar

“Haa… seriusan kamu?” Tanya Dea

“Hahahah… ya enggak lah, masa iya aku cari buku masak-masak, mau cari buku tentang elektronik lah,.. ada-ada aja lagi kamu..” jawab Damar

“Halah balas demdem ya..?” ucap Dea kesel.

“Eh iya, nanti sekalian makan siang yuk..? sambil ngobrol gitu..” ajak Damar

“Emmmm… iya nggak apa-apa..” Dea pun mau dengan ajakan Damar. Mereka pun pergi kerumah makan yang tak jauh dari toko buku itu.

Seusai mereka bercakap-cakap dan makan siang tiba-tiba Suami Dea lewat depan rumah makan itu dan melihat Dea disitu. Lalu menghampiri nya.

“Dea… kamu disini? Ayo pulang..” ajak suami Dea

“ eh … pak suami.. iya aku pulang. Eh iyha Dam, ini kenalin suami aku.. aku pulang dulu ya,, “ Dea pun langsung pulang dengan suaminya.

“iya.. “ jawab Damar singkat.

 

 

Setelah sampai rumah…

“ Dea… laki-laki tadi siapa?” Tanya suami Dea serius

“ oh tadi.. temen aja kok, kenapa?” jawab Dea santai

“ ingat ya kamu sudah bersuami, nggak baik jalan sama laki-laki yang bukan suaminya..” tegur suami Dea.

“ oh gitu ya, .. trus kamu merasa lebih baik gitu, yang nggak pernah mau tau apa mau nya istri, udah sibuk sendiri, nggak peka sama sekali, nggak pernah ngajakin jalan istri, jalan-jalan sama anak-anak pun kamu nggak ada waktu, yang kamu utamakan tuu hanya kerjaaa mulu, itu yang kamu bilang lebih baik,? Aku jalan sama siapa aja terserah aku dong,, yang penting aku nggak perah lupa ngajakin anak-anak kamu jalan, aku juga nggak pernah lupa apa tugas aku sebagai istri, tapi hanya kamu aja yang nggak pernah mau tau. . udah lah percuma juga aku bilang gini, paling kamu hanya focus sama kerjaan kamu aja. Mana ada kamu peduli dengan kata-kata ku, ujung-ujungnya aku juga yang kamu salahkan…” ucap Dea pangjang kali lebar.

“ ……………………” suami Dea pun diam tanpa kata satu pun.

Merekapun mengakhiri pembicaraannya dan Dea pun langsung pergi istirahat.

Beberapa hari kemuadian….

Dea mengajak Suami dan anak-anaknya pergi liburan Dea sangat senang karena suaminya mau diajak liburan. Dea berfikir bahwa suaminya mungkin sadar kalau suaminya itu tidak pernah mengajak liburan. Di perjalanan Dea bertanya pada suaminya sambil bercaka-cakap.

“ aku seneng kamu mau diajak liburan, biasanya kerjaan mulu yang kamu utamakan, anak istri apa penting..ada apa nii sebenarnya..?” Tanya Dea terheran

“… emmmm .. iya iya aku salah, nggak perhatikan kalian. Tapi kamu jangan pergi sama laki-laki lain. “ jawab suami Dea

“ what.. jadi karna itu kamu mau pergi liburan, hmmff itu sih tergantung kamu loh,,, kamu jangan sampai aku bosan loh minta bantuan dan memohon sama kamu untuk hal seperti ini , liburan , jalan-jalan, ,, ya rasanya kurang pas saja, masa iya istri mohon-mohon sama suami ajak liburan.. nggak akan pernah, harusnya suami yang tau semua itu, peka, makanya jadi suami tuu yang peka, pengertian. Jangan hanya kerjaan mulu dan diri mu sendiri.. “ jawab Dea panjang lebar.

“ iya..iya..” jawab suami Dea.

“ jangan hanya iya doang….  “ bentak Dea.

Dea pun terpaksa berani dengan suaminya karna dia merasa tidak diperhatikan dan tidak nyaman dengan semua yang dilakukan suaminya.

 

Beberapa menit kemuadian ditempat yang dituju, sebuah wisata. Dengan tidak sengaja Dea bertemu dengan Damar dan menyapanya.

“ Dam… ? kamu ngapain disini.. sendiri lagi..?” Tanya Dea

“ Eh kamu Dea.. tumben bareng keluarga..?” Tanya Damar balik.

“ iya nih… eh kamu lagi nunggu siapa?” Tanya Dea

“ iya, lagi nunggu tuu…” jawab Damar sambil menunjuk ke arah wanita yang sedang membeli sesuatu.

“ Ciiieee sekarang udah ada pasangan niii…kapan nikahnya..?” ucap Dea pada Damar

“. Emmm rencana tahun depan.. datang ya..?” jawab Damar

“ Alhamdulillah… tuuh yang kemarin kamu curigain sayank… dia udah mau nikah. . mana ada aku selingkuh, dengerin ya sikap istri yang seperti itu, tergantung sikap suaminya ke istri, paham..? kamu juga Damar,, jangan ngeselin. Istri harus kamu istimewakan, apa lagi udah punya anak.dia yang akan jaga dan jadi guru buat anak-anak kamu..ngerti. hahahaha?” ucap Dea sedikit menggurui Damar dan suaminya.

“ Baik.. cikgu… hahahaha.” Jawab Damar

“ Jangan sampai istri mu malas karna kamu.” Ucap Dea

“ iya..iya… tenang mas, Dea itu main dengan bebas itu karna butuh hiburan mas. Jadi kita harus jagain pasangan kita dan buat dia senang. Contohnya seperti ini, kalian liburan bersama itu akan membuat istri dan anak senang mas, harta nggak akan habis mas kalau kita selalu bahagiakan keluarga.” Jawab Damar

“ Mau jadi cikgu juga kamu? Hahaha….” Ucap suami Dea.

“ hhhe maaf mas..” jawab Damar

“ hha… nggak apa lah.. makasih ya… aku juga minta maaf sama kamu ya sayank..?” jawab suami Dead an meminta maaf pada Dea.

“ hmmmmmm… “ jawab Dea singkat.

Dan mereka pun melanjutkan liburannya, anak-anak Dea pun bermain dengan senang. “#Selesai#